Panglima TNI: Tolong Ubah Demo 2 Desember Jadi Doa Bersama

Gatot mencium tujuan aksi tersebut sudah mengarah kepada makar terhadap pemerintahan Jokowi-JK.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 24 Nov 2016, 19:52 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2016, 19:52 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah elemen masyarakat berencana menggelar aksi pada Jumat 25 November dan 2 Desember 2016. Tuntutan massa tetap sama, yaitu mempercepat kasus Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait dugaan penistaan agama.

Panglima TNIGatot Nurmantyo menilai aksi tersebut kini murni bukan masalah Ahok lagi. Ini lantaran kasus tersebut sudah dalam proses pihak kepolisian. Karena itu Gatot menganggap jika ada aksi susulan berarti merupakan desain dari luar.

"Pemerintah sudah berikan instruksi (kepada pihak Kepolisian). Tapi ada demo lagi. Dan saya yakin didesain dari luar," ucap Gatot di Gedung Kemendagri, Jakarta, Kamis (24/11/2016).

Bahkan Gatot mencium tujuan aksi tersebut sudah mengarah kepada makar terhadap pemerintahan Jokowi-JK. Tujuannya ingin menjatuhkan pemerintahan yang sah.

"Tujuannya tiada lain, diselubungi apapun juga, pasti tujuannya gulingkan RI. Tujuannya membelah NKRI," jelas Gatot.

Karena itu, dia meminta agar tidak ada pihak yang mencoba terhasut ataupun menghasut dalam makar tersebut. Dia meminta aksi pada 25 November dan 2 Desember 2016 diubah menjadi doa bersama.

"Mudah-mudahan diubah menjadi doa bersama. Dan semua bisa berjalan aman lagi," kata Gatot.

Di tempat yang sama, Menko Polhukam Wiranto menuturkan pihaknya tetap mengambil langkah-langkah pengamanan terburuk jika itu terjadi. Namun tahapan pengamanan tidak dapat diungkap kepada publik.

"Ini untuk apa? (Yaitu) Menuju ketenteraman dan ketenangan masyarakat," tegas Menteri Wiranto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya