Liputan6.com, Jakarta - Dua kader Partai Golkar Fahd A Rafiq dan Fayakhun Andriadi diduga terlibat pertengkaran di Fointain Cafe Grand Hyatt, Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat. Keduanya pun saling lapor ke Polda Metro Jaya.
Ketua DPD DKI Jakarta Partai Golkar Fayakhun Andriadi menjelaskan kronologi peristiwa antara dia dengan Ketua DPP Golkar bidang Pemuda dan Olahraga Fahd A Rafiq. Fayakhun mengaku awalnya dia dipanggil Fahd hingga akhirnya berujung pemukulan terhadapnya.
"Saudara Fahd manggil saya dari jauh, dia ngomong relevansi yang tidak saya mengerti," kata Fayakhun di kantor DPD Golkar, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (5/12/2016).
Advertisement
Peristiwa itu terjadi di Fountain Cafe, Grand Hyatt Jakarta, sekitar pukul 09.30 WIB saat para kader elite Partai Golkar seperti Ketua Umum Golkar Setya Novanto dan politikus Yoris Raweyai dan Tantowi Yahya sedang beristirahat usai mengikuti Aksi Indonesia Bersatu di Bundaran Hotel Indonesia 4 Desember 2016.
"Di lokasi ada elite Golkar. Di sela pembicaraan (dengan Fahd) tensi meningkat, terus ada yang pukul saya. Ada juga Bung Basri juga ditendang tapi mengelak, kemudian dipisah. Intinya terjadi tidak hanya pukulan tapi pengeroyokan," kata dia.
Fayakhun mengaku menghindar dan tidak membalas pukulan. Namun, dia terkena pukulan di bagian pelipis mata bagian kiri dan kacamatanya pecah.
"Saya mundur teratur biar menjaga tensi situasi. Bagi saya itu masalah internal. Tapi karena ini kejadian pada (tempat) umum. Saya serahkan pada proses hukum. Saya tidak mau berpolemik," Fayakhun menandaskan.
Anggota DPR dari Fraksi Golkar Fayakhun Andriadi melaporkan kasus dugaan penganiayaan yang ia alami usai aksi Kita Indonesia. Laporan tersebut terdaftar dengan nomor LP/5948/XII/2016/PMJ/Dit Reskrimum tertanggal 4 Desember 2016.