Polri: 7 Terduga Teroris Bekasi yang Ditangkap Jaringan Sel Baru

Menurut Boy, berdasarkan pengakuan tersangka, Istana Negara telah menjadi sasaran mereka berikutnya.

oleh Arya Prakasa diperbarui 12 Des 2016, 18:45 WIB
Diterbitkan 12 Des 2016, 18:45 WIB
Boy Rafli Amar
Kadiv Humas Irjen Pol Boy Rafli Amar, di Gedung Sate, Jawa Barat, Kota Bandung, Senin (12/12/2016). (Aditya Prakasa/Liputan6.com)

Liputan6.com, Bandung - Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri Irjen Boy Rafli Amar mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya telah mengamankan tujuh terduga teroris terkait penggerebekan bom di Bekasi.

"Yang bom memang ada penambahan, sampai hari ini menjadi tujuh tersangka. Terakhir itu mulai dari inisial F perakit yang ditangkap di Ngawi. Kemudian istri dari Solihin yang juga sudah ditangkap. Kemudian satu lagi inisial W juga ditangkap perakit bahan peledak yang kemarin di Bintara Jaya Bekasi, jadi total tujuh. Hari ini semua dibawa ke Jakarta untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut lagi," jelas Boy, di Gedung Sate, Jawa Barat, Kota Bandung, Senin (12/12/2016).

Menurut Boy, berdasarkan pengakuan terduga teroris Bekasi, Istana Negara telah menjadi sasaran mereka berikutnya. Namun, pihak Densus 88 menggagalkan rencana tersebut.

"Untuk kelompok yang baru terungkap ini ingin melakukan aksi bunuh diri dengan menggunakan inisial D seorang perempuan yang rencananya menurut informasi melakukan penyerangan kepada petugas penjaga istana yang rutin melakukan pergantian. Itu direncanakan target ke sana, tapi Alhamdulillah berhasil gagalkan?" ungkap Boy.

Para terduga teroris Bekasi, lanjut dia, terlibat dengan jaringan pelaku bom beberapa waktu lalu seperti di Polresta Solo, Jawa Tengah. Jaringan tersebut merupakan bentukan dari Bahrun Naim alias Abu Rayan yang masih berada di Suriah.

"Kalau ini sel-sel jaringan baru tetapi mereka keterkaitan dengan beberapa kelompok seperti pelaku bom Polresta Solo, mereka juga bagian dari jaringan ini. Jadi sel-sel yang merupakan punya hubungan langsung dengan Bahrun Naim. Jadi sel-sel ini terbangun di beberapa kota, dan ini sebenarnya mereka yang di Jawa Tengah. Kemudian rencana aksi tidak di Jawa Tengah tapi di Jakarta. Bekasi itu daerah transit saja sebelum menuju ke daerah utama," tutur Boy.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya