Natal dan Tahun Baru, Truk Barang Dilarang Lewat Puncak Bogor

Pelarangan tersebut berlaku mulai 23 Desember 2016 hingga 2 Januari 2017

oleh Achmad Sudarno diperbarui 23 Des 2016, 14:16 WIB
Diterbitkan 23 Des 2016, 14:16 WIB
Achmad Sudarno/Liputan6.com
Jalur menuju puncak Bogor macet (Achmad Sudarno/Liputan6.com)

Liputan6.com, Bogor - Mengantisipasi kemacetan arus lalu lintas saat libur Natal dan Tahun Baru 2017, truk angkutan barang dengan sumbu lebih dari dua dilarang beroperasi di jalur Puncak.

Pelarangan tersebut berlaku mulai 23 Desember 2016 hingga 2 Januari 2017.

"Mulai hari ini hingga 10 hari ke depan truk dilarang melintasi jalur Puncak," kata Kasatlantas Polres Bogor AKP Silfia Sukma, Jumat (23/12/2016).

Terkecuali, lanjut Silfia, untuk truk angkutan barang bahan pokok, ternak, pupuk, dan bahan bakar masih bisa melintas. Sebab, kebutuhan barang tersebut tidak bisa ditunda.

"Sesuai surat edaran Kementarian Perhubungan truk dilarang beroperasi di beberapa ruas tol dan jalur menuju kawasan wisata termasuk Puncak. Dan kami sudah mensosialisasikan imbauan tersebut di gerbang tol dan persimpangan jalan," kata Silfia.

Lalu Lintas Padat

Tiga hari minus Libur Natal arus lalu lintas di kawasan Puncak sudah padat. Namun demikian, situasi lalu lintas relatif ramai lancar.

Untuk mengatur arus kendaraan pada Natal dan Tahun Baru, Polres Bogor mengerahkan sebanyak 300 personel gabungan. Masing-masing personel ditempatkan di pos-pos gatur sepanjang jalur Puncak.

Beberapa titik yang menjadi prioritas kepolisian di antaranya Simpang Gadog, Tanjakan Selarong, Simpang Megamendung (Curug Cilember), Taman Wisata Matahari, Pasar Cisarua, Taman Safari, Warungkaleng, dan Masjid Atta'un di Gunung Mas.

"Kami mengimbau sebelum bepergian pengemudi agar mengecek kendaraan. Patuhi rambu lalu lintas dan jangan terburu-buru karena banyak pengendara yang tidak sabaran memotong jalan akhirnya menimbulkan kemacetan," kata Silfia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya