Panglima TNI: Prajurit Saya Profesional dan Cinta Tanah Air

Gatot menjelaskan, penghentian pengiriman TNI ini dilakukan setelah adanya peristiwa yang menyinggung Pancasila.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 06 Jan 2017, 06:19 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2017, 06:19 WIB
20161030-Panglima-TNI-HA3
Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo memasuki lapangan Kopassus grup 1, Serang, Banten, Minggu (30/10). Gatot memberikan pernyataan kepada TNI agar para prajuritnya tidak tersekat-sekat dalam suku, agama dan golongan. (Liputan6.com/Helmi Affandi)

Liputan6.com, Jakarta Indonesia memutuskan kerja sama militer dengan Australia, khususnya terkait pelatihan bahasa. Belakangan juga muncul kabar, diduga prajurit TNI diam-diam akan direkrut Australia sebagai agen untuk mempengaruhi (agent of influence).

Namun, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku tidak khawatir dengan ancaman itu. Dia yakin prajurit TNI bekerja secara profesional dan cinta tanah air.

"Saya tidak takut karena prajurit-prajurit saya profesional gitu," tegas Gatot di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/1/2016).

Sebelumnya, ABCNews Australia melansir kutipan wawancara dengan Gatot terkait alasan penghentian sementara kerja sama pelatihan bahasa. Salah satunya diduga prajurit terbaik Indonesia yang dikirim ke Australia akan direkut untuk agent of influence.

Gatot menjelaskan, penghentian pengiriman TNI ini dilakukan setelah adanya peristiwa yang menyinggung Pancasila. "Ingat, saya membatalkan pengiriman setelah ada itu," imbuh Gatot.

Setelah adanya peristiwa itu, militer Australia tetap meminta Indonesia mengirim prajurit untuk meneruskan program pelatihan bahasa ini. Tapi Gatot dengan tegas menghentikan pengiriman tentara.

"Justru karena kejadian itu mereka minta ada pengiriman juga, ya saya stop," pungkas Gatot.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya