Romahurmuziy: Islam Ajarkan Kebaikan dengan Kelembutan

Ia menjelaskan bahwa hadirnya agama Islam di Indonesia itu untuk mempersatukan, bukan untuk memecah belah NKRI.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Jan 2017, 03:25 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2017, 03:25 WIB

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy mengatakan bahwa agama Islam mengajarkan kebaikan dengan kelembutan, bukan kemarahan.

"(Islam) tidak diajarkan dengan kemarahan, agama Islam yang menyatukan Nusantara dari Sabang sampau Merauke ini diajarkan dengan kelembutan," ujar Romahurmuziy di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (15/1/2017).

Pria yang akrab disapa Romi itu menanyakan kepada tamu undangan dan kader PPP yang menghadiri acara tersebut, apakah sudah pernah tahu ada cerita bahwa Nabi Muhammad itu marah atau mengumpat.

"Sudah pernah tahu atau dengar cerita bahwa Nabi Muhammad itu misuh-misuh sekali saja sepanjang hidupnya, pernah nggak di dalam riwayat hidupnya itu ada? Tidak pernah," tegas dia seperti dikutip Antara.

Ia menjelaskan bahwa hadirnya agama Islam di Indonesia itu untuk mempersatukan, bukan untuk memecah belah NKRI. "Jika ada pihak yang ingin menggulingkan NKRI, itu nasionalismenya di mana?" ujar Romi.

Oleh karena itu, lanjut dia, seluruh kader PPP harus mencintai Tanah Air Indonesia dan menyebarkan agama Islam dengan penuh kecintaan, sebab itu sebagai bagian dari keimanan.

"Jangan pisahkan Indonesia dengan agama, karena para pendiri bangsa telah meletakkan Ketuhanan sebagai sila pertama Pancasila dan itu merupakan ekspresi serta keyakinan para pendiri bangsa bahwa hubungan negara dengan agama itu saling melengkapi," tegas Romi.

Ia menyebutkan bahwa tidak ada kebenaran yang abadi di dunia kecuali milik Allah dan selama di dunia maka kebenaran bersifat relatif.

"Kok sekarang ada yang menghakimi agama-agamanya orang lain? Kok hari ini ada yang menghakimi keagamaan seseorang? Itu berarti telah mengambil alih tanggung jawab Allah yang baru dilaksanakan pada saat kiamat nanti," pungkas Romi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya