Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bergerak cepat menentukan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) sepeninggal Nurhadi Abdurrahman. Seperti diketahui, Nurhadi terjerat kasus dugaan suap dan sedang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi mengatakan, sudah ada keputusan terkait sosok Sekretaris baru MA. Hanya, nama itu belum disampaikan ke MA.
"Sudah dipilih. Nanti ada Keppres-nya nanti, namun nama itu belum disampaikan ke MA," kata Johan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (18/1/2017).
Advertisement
Namun, Johan belum mau mengungkapkan nama yang sudah dipilih presiden itu. Mantan Juru Bicara KPK itu mengatakan belum sempat menanyakan peirhal nama yang akan dikirim ke MA.
"Itu PR saya buat besok menanyakan namanya. Tadi saya menanyakan ke Pak Sesneg dan Seskab, jadi sudah diputuskan. Cuma memang nama itu belum disampaikan ke MA," pungkas Johan.
Sebelumnya, Nurhadi langsung mengajukan pengunduran diri serta pensiun diri dari jabatan Sekeataris MA. Surat itu diajukan pada 22 Juli 2016. Jokowi kemudian menyetujui permohonan pensiun dini Nurhadi pada 29 Juli 2016.
beberapa kali mondar-mandir diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan suap pengajuan Peninjauan Kembali (PK) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Dalam kasus itu, Nurhadi pun sudah dicegah oleh imigrasi. Nurhadi dicegah bersama dua orang lainnya, yakni Royani, orang yang disebut-sebut sebagai sopir sekaligus ajudan Nurhadi, dan Chairman PT Paramount Enterprise International, Eddy Sindoro