Liputan6.com, Jakarta - Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu buka suara terkait demo mahasiswa yang dilakukan di rumah Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Pasalnya, ia disebut menggerakkan para peserta Jambore & Silaturahmi Nasional Mahasiswa Indonesia ke rumah SBY.
Dalam keterangan tertulis yang disampaikan Adian, dia menilai demo mahasiswa tidak selalu didalangi oknum. Apalagi, jika demo itu mengerahkan sekitar 3.000 mahasiswa dari 500 kampus di 25 provinsi dari acara tersebut.
Baca Juga
"Tidak ada yang sanggup, (termasuk saya) untuk menggerakkan kekuatan intelektual muda sebesar itu. Hanya keprihatinan, kebesaran jiwa dan hati nurani mahasiswa yang sanggup membuat mereka datang dari berbagai kota, membelah samudera dan melintasi gunung," ungkap Adian, Selasa (7/2/2017).
Advertisement
Selain itu, Adian menilai tidak ada yang salah mengenai tuntutan massa mahasiswa tersebut. Berdasarkan kabar yang beredar di media sosial, para pendemo hanya menyampaikan penolakan terhadap isu SARA, ditingkatkannya pendidikan Pancasila di sekolah, perlawanan terhadap organisasi yang ingin mengubah Pancasila, serta pemberantasan korupsi.
"Aneh bagi saya jika ada mantan Presiden yang marah dengan aksi yang didasari tuntutan itu. Menurut saya, harusnya semua mantan presiden, semua jenderal, semua aparatur negara, dan seluruh masyarakat mendukung sikap mahasiswa," jelas Adian.
"Saran saya kalau mau komentar ya komentarlah tentang dugaan adanya makar, jangan komentari aksi yang justru ingin menjaga keutuhan NKRI dan menjaga Pancasila sebagai Ideologi Negara," tambah dia.
Adian pun menilai cuitan SBY di Twitter berlebihan. Pasalnya, mahasiswa tidak menyebut namanya dalam demo tersebut. Selain itu, lokasi demo pun tidak tepat di depan rumahnya.
"Bila kita lihat lokasi aksinya maka aksi itu tidak tepat di depan rumah SBY karena masih ada jarak pandang sekitar 50-an meter. Kalaupun polisi mengatakan demo itu tanpa izin, itu hanya masuk kategori Tipiring alias Tindak Pidana Ringan," kata dia.
Mengenai mobil korlap demo yang diduga miliknya, Adian membantah. Dia mengaku mobilnya memang mobil Nissan Terano, tetapi bernomor polisi Solo.
"Ada pihak-pihak yang menuding bahwa Mobil Terano yang membawa nasi bungkus adalah mobil milik saya. Mobil saya juga Terano tapi plat mobil saya bukan B 2124 ZO tetapi plat mobil Solo yaitu AD 1 AN," jelas Adian.
Anggota DPR RI Komisi II ini juga membantah menjadi dalang demo mahasiswa hanya karena dia sempat menghadiri Jambore Mahasiswa Indonesia di Cibubur, Sabtu, 4 Februari 2017.
"Benar saya datang ke acara Jambore seperti juga sekian banyak pembicara yang juga datang ke acara itu. Saya datang bersama isteri saya, dan saya tidak berbicara sepatah kata pun di Panggung Forum Terhormat Jambore itu," kata Aktivis 98 ini
Dia menyatakan hanya bertemu dengan mahasiswa dari beberapa daerah yang ingin menyampaikan masalah-masalah di daerahnya sebagai bagian dari tugas sebagai anggota DPR.