Wiranto: Jelang Aksi 112, FPI Janji Jaga Pilkada Kondusif

Wiranto memastikan, tidak ada long march pada aksi 112 atau 11 Februari nanti.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 10 Feb 2017, 16:52 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2017, 16:52 WIB
Wiranto bicara soal Aksi 112
Wiranto bicara soal Aksi 112

Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam Wiranto berdialog dengan FPI dan GNPF-MUI di kediamannya kemarin. Dari diskusi itu, kedua belah pihak sepakat menggelar aksi 112 di Masjid Istiqlal dan menjaga pilkada tetap kondusif.

"Tanggal 11 Februari telah disepakati sebenarnya beberapa kelompok, terutama FPI dan GNPF, memberikan suatu komitmen bahwa mereka akan ikut menjaga agar pilkada kondusif. Itu yang saya pegang," ujar Wiranto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (10/2/2017).

Wiranto memastikan, tidak ada long march pada 11 Februari nanti. Konvoi massa dikhawatirkan berbenturan dengan massa pendukung pasangan calon gubernur di akhir masa kampanye. Selain itu, pelaksanaan salat Subuh berjemaah dilaksanakan di masjid masing-masing.

"Kalaupun masih ada beberapa unsur masyarakat yang masih datang, akan melakukan salat Dhuha, Zuhur, Ashar, di Masjid Istiqlal. Tentu jumlahnya tidak banyak sehingga pelaksanaan persiapan Pilkada di DKI kondusif. Itu saja," pungkas Wiranto.

Wiranto mempersilakan massa Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, menggelar aksi 112.

"Silakan saja kalau ada aktivitas di tanggal 11 Februari, tapi jangan sampai ada pelanggaran hukum," ujar Wiranto di Jalan Denpasar Raya, Jakarta Selatan, Kamis 9 Februari 2017, usai bertemu Sekjen GNPF MUI Bachtiar Nasir dan pemimpin FPI Rizieq Shihab.

Isu yang beredar di masyarakat, kata Wiranto, cukup menakutkan terkait rencana aksi 112. Namun, dia memastikan aksi nanti akan berjalan dengan damai dan aman. "Kami tepis bersama," kata Wiranto.

Selain itu, terkait keamanan dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada), Wiranto berharap dapat berjalan sesuai harapan rakyat yaitu aman, tertib, lancar, dan sukses.

"Artinya tidak ada gangguan (aksi 112), mengikuti aturan yang berlaku serta pemilih dapat memilih pemimpin yang baik berdasarkan kehendak rakyat," ujar Wiranto.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya