Liputan6.com, Jakarta Terkait laporan yang dibuat mantan Ketua KPK Antasari Azhar tentang tuduhan kepada mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada Selasa malam pihak SBY langsung melaporkan Antasari ke Bareskrim Polri.
Pelaporan ini dilakukan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Didi Irawadi yang datang bersama tim kuasa hukumnya.
Baca Juga
"Tadi pengacaranya Pak SBY baru saja menyampaikan perihal surat laporan terhadap fitnah dan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Antasari Azhar," terang Didi Irawadi di Bareskrim Polri, Selasa (14/02/2017).
Advertisement
Didi menambahkan, pada Rabu besok pada pukul 09.00 WIB akan dilakukan gelar perkara di Bareskrim Polri. "Jadi tugas kami hanya menyampaikan laporan, nggak ada lagi yang lain," tegas dia.
Sementara ketika ditanya perihal bukti laporannya, Didi bersama kuasa hukum pelaporan Antasari tidak menunjukkannya. "Udah, nggak usah lama-lama karena udah ditunggu ya," terang dia.
Didi bersama tim kuasa hukum pun langsung berjalan pergi meninggalkan Bareskrim Polri pada pukul 21.00 WIB.
Tudingan Antasari
Sebelumnya, Antasari menyebut kasusnya merupakan kriminalisasi yang dilakukan atas perintah SBY. Ia pun meminta agar SBY mengatakan yang sebenarnya ke publik mengenai apa yang ia lakukan terhadapnya.
"Saya diajari kejujuran oleh orang tua saya. Untuk itulah saya mohon, kepada Bapak Susilo Bambang Yudhoyono jujur, beliau tahu perkara ini," ujar Antasari di kantor Bareskrim, Gedung KKP, Jakarta Pusat.
Antasari berharap SBY menyampaikan yang sebenarnya mengenai siapa pihak yang diperintahkan olehnya untuk mengkriminalisasi dirinya.
"Beliau jujur, beliau cerita, apa yang beliau dialami, apa yang beliau perbuat. Beliau perintahkan siapa, untuk merekayasa dan mengkriminalisasi Antasari. Saya mohon pada hari ini kepada beliau," ucap Antasari Azhar.
SBY pun langsung menanggapi tudingan Antasari tersebut melalui akun Twitter resmi miliknya. SBY mengatakan sudah memperkirakan hal ini akan terjadi.
"Yg saya perkirakan terjadi. Nampaknya grasi kpd Antasari punya motif politik & ada misi utk serang & diskreditkan saya (SBY) SBY," cuit SBY dalam akun twitter nya @SBYudhoyono, Selasa (14/2/2017) petang.
Â