Liputan6.com, Jakarta - Banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, membuat sebagian warga mengungsi. Posko pengungsian yang berada di Universitas Borobudur, Kalimalang, Jakarta Timur, menjadi lokasi para pengungsi.
Menurut Lurah Cipinang Melayu, Angga Sastra, hingga saat ini jumlah pengungsi terus bertambah.
"Sampai sekarang di posko pengungsian, kemarin hampir 600 (orang). Kondisi sekarang di Masjid Borobudur dari 700 sampai 800 (orang) sudah mulai memadati lokasi pengungsian," ucap Angga usai meninjau lokasi banjir di RW 04 Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Selasa (21/2/2017).
Advertisement
Dari 13 RW yang ada di Cipinang Melayu, ia menyebut ada sekitar tujuh sampai delapan RW yang dilanda banjir Jakarta. Banjir tersebut, kata Angga, merupakan luapan dari Kali Sunter dan limpahan dari Kalimalang.
"(Banjir) kiriman dari hulu, Kali Sunter dari Bekasi, ditambah limpahan dari Kalimalang yang luber membuat dua arus air beradu. Jadi, kondisi banjirnya Cipinang Melayu juga sangat deras," ucap dia.
Angga pun memastikan kebutuhan dari para pengungsi terjamin karena dirinya melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
"Saya bersama jajaran pemerintah kota dibantu oleh Pak Wali dan pihak terkait, semua koordinasi, dari dapur umum atau pun perlengkapan kebutuhan pengungsi," kata dia.
Tak hanya itu, ia menambahkan, sudah menyiapkan alternatif apabila posko yang ada saat ini penuh. "Kami sudah menyiapkan alternatif lokasi pengungsi di Gedung SKKT Kelurahan. Itu bisa menampung 100 sampai 200 warga," ucap Angga.
Pantauan Liputan6.com di lokasi banjir Cipinang Melayu, air memang merendam seluruh rumah warga. Ketinggian air pun bervariasi hingga sampai 2,5 meter.