Ketua MPR: Jokowi dan Raja Salman Perlu Bahas Isu Terorisme

Zulkifli Hasan menilai kedatangan Raja Salman harus dimanfaatkan untuk membahas isu-isu penting.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 28 Feb 2017, 18:06 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2017, 18:06 WIB
Zulkifli Hasan
Zulkifli Hasan menilai kedatangan Raja Salman harus dimanfaatkan untuk membahas isu-isu penting.

Liputan6.com, Serang - Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan mengatakan, tragedi teror bom panci di Bandung, Jawa Barat, harus dijadikan momentum untuk mempererat tali silaturahmi dan kerjasama penanggulangan terorisme antara Indonesia dengan Arab Saudi saat kedatangan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, besok, Rabu, 1 Maret 2017.

"Kalau ada teror-teror, kita bisa bersama-sama mencegahnya. Arab saudi juga kan anti ISIS, mari manfaatkan untuk memperat (silaturahmi) agar optimal," kata Zulkifli usai mengisi Stadium Generasi dan Sosialisasi Empat Pilar di Kampus Universitas Tirtayasa Banten, Kota Serang, Selasa (28/2/2017).

Selain itu, Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini pun berharap Presiden Joko Widodo mampu meminta Raja Salman untuk menambah kuota haji bagi Indonesia.

"Mau haji, masyarakat Indonesia harus nunggu 10 hingga 20 tahun. Bagaiamana jatah haji, kuota haji meningkat," terang dia.

Pria berkacamata ini pun mengharapkan kunjungan monumental Raja Salman ke Indonesia ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dan tenaga kerja.

"Kunjungan ini momentum penting bagi antara kedua negara meningkatkan hubungannya di berbagai bidang, terutama di bidang ekonomi. Masa kita kalah dengan Malaysia, padahal mayoritas muslim ada di Indonesia," tegas Zulkifli.

Raja Salman akan berada di Indonesia selama 9 hari hingga tanggl 9 Maret. Dia diagendakan bertemu Presiden Jokowi, berpidato di hadapan anggota DPR/MPR, melaksanakan salat di Masjid Istiqlal hingga berlibur ke Bali bersama 1.500 orang yang di antaranya berisikan 25 pangeran dan 10 menteri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya