Wakapolri: Teroris Indonesia Mayoritas Belajar di Afghanistan

Afghanistan memiliki catatan sejarah panjang bagi Indonesia terkait teroris, mulai dari Mujahidin hingga Al Qaeda.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Mar 2017, 07:07 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2017, 07:07 WIB
Teroris
Teroris

Liputan6.com, Jakarta Wakapolri Komisaris Jenderal Syafrudin menyebutkan teroris Indonesia mayoritas pernah belajar di Afghanistan.

"Banyak pelaku terorisme yang senior berlatih dan belajar di Afganistan," kata Syafrudin seperti dilansir Antara, Minggu (12/3/2017).

Syafrudin menghadiri acara Chief of Police Conference of South Asia and Neigbuoring Countries, yang digelar Interpol dan Kepolisian Bangladesh di Dhaka, Bangladesh pada 12-14 Maret 2017.

Syafrudin menuturkan Polri telah memerangi terorisme di Tanah Air dan menangkap serta merehabilitasi sebagian teroris.

Jenderal polisi berbintang tiga itu menyatakan, Afghanistan memiliki catatan sejarah panjang bagi Indonesia terkait teroris, mulai dari Mujahidin hingga Al Qaeda. Sehingga Polri perlu berkomunikasi dengan pemerintah Afghanistan.

Karena itu pada pertemuan tersebut, Syafrudin mengadakan pertemuan dengan Kepala Kepolisian Afghanistan Jenderal Abdul Rahman dan Wakil Kepala Kepolisian Diraja Malaysia Noor Rashid Ismail, serta perwakilan Bangladesh.

"Sebelum konferensi dimulai, kita mengadakan pertemuan dengan tiga negara yakni Afghanistan, Bangladesh, dan Malaysia," ujar dia.

Menurut Syafrudin, Bangladesh merupakan tuan rumah pertemuan yang mulai marak terjadi aksi ekstremisme yang bergabung dengan kelompok bersenjata ISIS.

Sementara, Kepala Polisi Afghanistan Jenderal Abdul Rahman menilai penting kerja sama dengan Indonesia untuk penanganan terorisme.

"Afghanistan memohon kepada Indonesia untuk bantuan pananganan masalah terorisme, dalam hal pemberian informasi dan pelatihan perwira polisi Afghanistan ke Indonesia," tutur Rahman.

Syafrudin menghadiri pertemuan perwakilan kepolisian dunia itu didampingi beberapa perwira tinggi Polri. Di antaranya Sahlisosek Kapolri Inspektur Jenderal Polisi Amhar Azeth, dan Kabag Kejahatan Internasional Divisi Hubungan Internasional Polri Komisaris Besar Polisi Puji Sarwono.

Ada juga Wakil Kepala Densus 88 Polri Brigadir Jenderal Polisi Eddy Hartono, Karo Binops Bareskrim Polri Brigjen Toni Hermanto, Karo Binkar SDM Polri Brigjen Priyo Widyanto dan Ajun Komisaris Besar Joko Julianto.

Pertemuan yang diikuti 21 perwakilan negara Asia Selatan tersebut membahas soal terorisme, pembatasan gerakan ekstremisme dan kejahatan antarnegara.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya