Pengacara Ahok: Kami Akan Uji Keberanian Jaksa Tuntut Bebas

Dia yakin, kliennya tak berniat menodai agama, yang didasarkan pada keterangan sejumlah ahli yang dihadirkan pada persidangan sebelumnya.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 20 Apr 2017, 09:21 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2017, 09:21 WIB
20170411-Sidang Tuntutan Terhadap Ahok-Pool
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berdiskusi dengan kuasa hukumnya saat sidang lanjutan di Auditorium Kementan, Jakarta, Selasa (11/4). Sidang beragenda pembacaan tuntutan terhadap Ahok itu oleh majelis hakim ditunda. (Liputan6.com/Pool/Rommy Pujianto)

Liputan6.com, Jakarta - Pengadilan Negeri Jakarta Utara menggelar sidang ke-20 perkara dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Sidang digelar dengan agenda pembacaan tuntutan oleh jaksa penuntut umum (JPU).

Salah satu pengacara Ahok, Teguh Samudra, menantang JPU berani menuntut bebas kliennya. Sebab, menurut dia, Ahok sama sekali tak terbukti menodai agama sebagaimana dimaksud Pasal 156a KUHP.

"Kami ingin menguji keberanian penuntut umum untuk menuntut bebas. Jika tidak berani dan berasumsi bahwa pasal yang didakwakan 156a, maka kami siap bahwa kesengajaan itu akan dibuktikan tidak ada," ujar Teguh di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Kamis (20/4/2017).

Dia yakin kliennya tak memiliki niat dalam hal penodaan agama. Hal itu didasarkan pada keterangan sejumlah ahli yang dihadirkan pada persidangan sebelumnya.

"Tidak ada dalam pidato kesengajaan untuk menodai agama. Jika dituntut untuk dakwaan pertama, kami akan memberi tanggapan seoptimal mungkin bahwa apa yang dipidatokan bukan tindak pidana penodaan agama," ujar dia.

Namun, jika jaksa menggunakan pasal alternatif, yakni Pasal 156 dalam tuntutannya, Teguh menyatakan bahwa tudingan itu lebih mudah dibantah. Sebab, Ahok, kata dia, tak pernah melakukan permusuhan atau kebencian terhadap golongan tertentu di Indonesia.

"Kami akan argumentasi yuridis materil dalam pleidoi yang akan datang. Bahasanya akan sangat awam. Nanti ada teori-teori hukumnya yang akan kami kemukakan," Teguh menandaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya