Mendikbud Minta Guru Beri Teladan Saling Hargai Keberagaman

Medikbud Muhadjir Effendy mengharapkan, para siswa dapat memperlihatkan sikap ke-Indonesia-an.

oleh Andrie Harianto diperbarui 06 Mei 2017, 13:01 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2017, 13:01 WIB
20160727-Mendikbud Muhadjir Effendy-Jakarta
Muhadjir Effendy menjadi Menteri Pendidikan menggantikan Anies Baswedan (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Bogor - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengharapkan guru dapat memberikan contoh dan teladan saling menghargai dalam keberagaman di sekolah.

"Semua guru harus memberikan teladan kepada para siswa untuk saling menghargai dalam keberagaman di sekolah. Berikan pencerahan kepada siswa tentang ke-Iindonesiaan yang mengedepankan nilai-nilai Pancasila, sehingga tidak ada tindakan intoleran di sekolah," kata dia saat meresmikan SMK 1 Muhammaddiyah, di Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 5 Mei 2017, seperti dikutip di laman kemdikbud.go.id, Sabtu (6/7/2017).

Contoh dan teladan tersebut, Muhadjir menjelaskan, sejalan dengan Pasal 4 ayat 1 UU Nomor 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Dalam pasal itu disebutkan, pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.

Ia mengharapkan, para siswa dapat memperlihatkan sikap ke-Indonesia-an. Mengingat, pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

"Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah tidak boleh dimasukkan doktrin menyesatkan. Sikap ke-Indonesiaan siswa harus bagus," ujar Muhadjir.

Di hadapan para guru penyelenggara pendidikan Muhammadiyah Kabupaten Bogor, ia berpesan agar mengedepankan nilai Keindonesiaan di sekolah.

"Guru di sekolah Muhammadiyah juga harus mengedepankan nilai-nilai Keindonesiaan. Konsep Muhammadiyah, Indonesia adalah Darul Ahdi Wal Assyahadah, yaitu menyatakan bahwa hanya ada Indonesia di Negara ini, dan NKRI sudah final," tutur Mendikbud.

"Jangan berikan ruang intoleran di sekolah-sekolah. Jika guru mendapati gejala tersebut, maka harus segera mengambil langkah yang mendidik dan mencerahkan," ujar dia lagi.

Di akhir sambutannya, Mendikbud memberikan apresiasi kepada pihak swasta atau yayasan pendidikan swasta yang telah memberikan kontribusi dalam memajukan pendidikan di Indonesia. "Kami memberikan apresiasi kepada yayasan pendidikan swasta di Indonesia yang telah membantu pemerintah bersama-sama memajukan pendidikan di tanah air," tutur Mendikbud.

Dalam kunjungan kerja ke Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, Mendikbud juga mengunjungi SMK Negeri 1 Cariu. SMK tersebut memiliki dua fokus jurusan yakni Teknologi dan Informatika. Hal unik terjadi dalam kunjungan ini, Mendikbud memborong lampu hemat energi yang dibuat langsung siswa di SMK tersebut.

"Sungguh luar biasa hasil karya siswa kita ini dapat membuat lampu hemat energi. Untuk itu saya borong lampu ini dan saya tidak mau diberikan secara gratis. Saya akan bayar semua lampu yang saya borong, dan akan dipasang di tempat kerja dan kediaman saya untuk menunjukan bahwa hasil karya siswa SMK itu hebat," pungkas Mendikbud.

Pada akhir kunjungannya di SMK 1 Cariu, Mendikbud memberikan pesan dan harapan kepada para guru dan siswa untuk terus mengembangkan hasil karyanya, khususnya dalam pengembangan energi alternatif listrik panel surya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya