Ada Pesta Seks Gay, Menhan Sebut Perlu Revolusi Mental

Menurut Menhan, untuk mengatasi hal ini harus ada penyuluhan kepada masyarakat agar aksi penyuka sesama jenis (LGBT) tidak terjadi.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 24 Mei 2017, 15:58 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2017, 15:58 WIB
20160606- Menhan Silaturahmi dengan Warga NU-Jakarta- Johan Tallo
Menhan Ryamizard Ryacudu memberikan pemaparan saat menghadiri silaturahmi bersama warga NU di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin (6/6). Acara tersebut dalam rangka menyongsong 1 Abad Nahdlatul Ulama.(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Jakarta pekan ini dihebohkan oleh pesta seks gay di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Polisi mengamankan ratusan pria tanpa busana yang menjadi peserta pesta gay pada Minggu 21 Mei malam.

Melihat kenyataan itu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebut aksi penyuka sesama jenis tersebut sebagai perbuatan yang tidak baik, dan dibenci Tuhan.

"Yang terjadi itu menjijikkan. Tahu enggak Nabi Luth. Nabi Luth itu marah, Tuhan langsung habisi umat Nabi Luth. Enggak suka Tuhan. Tuhan saja tidak suka, apalagi kita," kata Ryamizard di kantornya, Jakarta, Rabu (24/5/2017).

Menurut dia, untuk mengatasi hal ini harus ada penyuluhan kepada masyarakat agar aksi penyuka sesama jenis (LGBT) tidak terjadi. Salah satunya melalui revolusi mental.

"Kan Pak Jokowi menyampaikan revolusi mental. Ini masuk revolusi. Revolusi mental kok timbul LGBT, ini yang enggak benar. Ini tugas kita bersama," jelas Ryamizard.

Diketahui, pada zaman Nabi Luth, Allah SWT memusnahkan kaum Sodom akibat merajalelanya perbuatan maksiat, terutama perilaku seksual mereka yang tidak normal.

Para pria kaum Sodom lebih suka berhubungan dengan sesama jenis, begitu pula dengan wanitanya.

Nabi Luth yang melakukan dakwah dan mengajak penduduk Kota Sodom untuk beriman dan percaya kepada Allah SWT dan menyembah-Nya, serta meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar, tidak pernah didengar.

Nabi Luth lantas berdoa kepada Allah agar masyarakat Sodom diberikan pelajaran berupa azab di dunia, di mana doa itu dikabulkan oleh Allah SWT.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya