Ahok, Djarot, dan Ikatan Ideologi Pancasila

Djarot mengaku prinsip perjuangan itu tak bisa terlepas dari ideologi Pancasila yang selama ini dipegang teguh Ahok.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 15 Jun 2017, 19:14 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2017, 19:14 WIB
Basuki Tjahaja Purnama- Ahok- Djarot Saiful Hidayat-Jakarta- Angga Yuniar-20170419
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersama Djarot Saiful Hidayat memberikan ucapan selamat kepada Anies-Sandi yang menang versi hasil hitung cepat Pilkada DKI 2017, Jakarta, Rabu (14/4). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bertemu Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok setelah dilantik. Kebersamaan keduanya memang sudah teruji dalam membangun Jakarta.

Meski Ahok sekarang mendekam di penjara, Djarot terus berkomunikasi dengan Ahok. Sikap ini dinilai Djarot sebagai bentuk kenegarawanan Ahok untuk menyelesaikan janji membangun Jakarta.

"Beberapa waktu lalu kita sudah diskusi ya, tapi apa pun yang terjadi hari ini adalah satu bentuk sikap konkret dari kenegarawanan Pak Ahok," kata Djarot di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (15/6/2017).

Politikus PDIP itu mengatakan, jiwa besar Ahok yang merelakan dirinya dipenjara tanpa mengajukan banding patut menjadi contoh. Ahok rela mengorbankan dirinya demi kepentingan orang banyak.

"Saya sering sampaikan bahwa Pak Ahok ini korban, ini korban, tetapi yang kita saya pribadi angkat topi pada beliau. Pak Ahok itu berani pegang prinsip yang diperjuangkan," ungkap Djarot.

Prinsip inilah yang akan terus dilanjutkan oleh Djarot saat memimpin Jakarta di sisa masa jabatan. Prinsip perjuangan itu tak bisa terlepas dari ideologi Pancasila yang selama ini dipegang teguh Ahok.

"Prinsip perjuangkan ideologi Pancasila ini yang harus kita apresiasi. Makanya hubungan kami, saya dengan Pak Ahok terjaga dengan baik karena kami diiket ideologi Pancasila," Djarot memungkasi.

 

 

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya