Kapolri Minta Densus Deteksi Dini Ancaman Teror di Akhir Ramadan

Tito juga meminta kepada Densus untuk bergerak cepat bila menemukan seseorang yang berpotensi melancarkan aksi teror.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 20 Jun 2017, 12:46 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2017, 12:46 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian
Kapolri Jenderal Tito Karnavian. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan, pihaknya akan terus mewaspadai ancaman teror. Terutama pada akhir Ramadan dan jelang Lebaran tahun ini.

"Saya perintahkan kepada Kadensus 88 untuk deteksi secara ketat sekali, super ketat selama Ramadan dan Idul Fitri," kata Tito di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (20/6/2017).

Tak hanya itu, Tito juga meminta kepada jajaran Densus untuk bergerak cepat melakukan tindakan hukum bilamana menemukan seseorang yang berpotensi akan melancarkan aksi teror. Sehingga pencegahan terhadap serangan terorisme bisa dilakukan.

"Jadi kalau ada indikasi itu, lakukan sesuai kewenangan yang ada sesuai Undang-undang. Termasuk alat bukti yang ada dan kita bisa lakukan penangkapan selama tujuh hari. Kalau terbukti, tahan. Kalau enggak terbukti, kita lepaskan," terang mantan Kapolda Metro Jaya ini.

Sementara itu, Densus 88 Antiteror Polri mengamankan 36 orang terduga teroris di berbagai daerah. Dari 36 orang terduga teroris, jajaran kepolisian juga mengamankan barang bukti untuk perakitan bom dan beberapa senjata.

"Ada yang (ditangkap) di Medan, Jambi, Jateng, Jatim, Sulteng, NTB, total semuanya 36 orang yang kami tangkap, dan akan terus berkembang. Ini dalam rangka memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat agar bulan Ramadan dan Lebaran insya Allah dilalui dengan aman," kata Tito di Gedung KPK, Jakarta, Senin 19 Juni 2017.

 

 

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya