Kapolri Tindaklanjuti Dugaan Jenderal Terlibat Penyerangan Novel

Tito berencana akan menemui Novel Baswedan di Singapura.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 19 Jun 2017, 20:15 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2017, 20:15 WIB
Kapolri Datangi KPK Bahas Teror Novel Baswedan
Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberi keterangan terkait kasus teror terhadap Novel Baswedan, Jakarta, Senin (19/6). KPK berharap pelaku teror penyiraman air keras terhadao Novel bisa segera diungkap. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memastikan akan menindaklanjuti pengakuan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan yang mengatakan ada keterlibatan perwira tinggi Polri dalam penyerangan air keras terhadap dirinya.

Tito mengaku tak mau memberikan reaksi lebih atas penyataan Novel tersebut. Namun begitu, dia berencana menemui Novel di Singapura guna mencari keterangan lebih lanjut terkait dugaan Kasatgas perkara korupsi e-KTP itu.

"Kita akan berusaha secepat mungkin mengirim tim ke sana (Singapura) untuk menanyakan kepada Saudara Novel apakah itu merupakan fakta ataukah merupakan isu kecurigaan," ujar Tito dalam jumpa pers di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (19/6/2017).

Dia mengatakan, jika pernyataan Novel Baswedan kepada majalah TIME merupakan sebuah fakta, ditegaskan pihaknya akan menyelidiki pihak-pihak yang diduga jenderal tersebut.

"Kalau itu merupakan fakta hukum berarti kami siap, kami akan proses itu. Kita akan melakukan penyelidikan dan kita akan terbuka dengan hasilnya," kata Tito.

Dalam hal menggali keterangan kepada Novel, Tito masih menunggu kesiapan Novel yang masih terbaring di rumah sakit Singapura. Tito pun berharap dalam waktu dekat bisa meminta keterangan dari Novel Baswedan.

Namun Tito berharap terduga jenderal yang terlibat bukan hanya sebuah isu dari Novel Baswedan, sebab hal tesebut akan berdampak buruk kepada institusi kepolisian.

"Kalau (keterlibatan jenderal) itu merupakan suatu isu, saya selaku pimpinan Polri tentunya menyayangkan karena ini akan berdampak buruk, terutama terhadap imej kepolisian," kata Tito.

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya