Komentar Para Pemudik Setelah Melalui Tol Brexit - Gringsing

Amir mengimbau para pemudik agar tidak terlalu cepat memacu kendaraannya dan selalu berhati-hati selama melintas di Tol Brebes-Gringsing.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 21 Jun 2017, 13:06 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2017, 13:06 WIB
Mudik di Tol Brexit - Gringsing
Kondisi Tol Brexit - Gringsing (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Liputan6.com, Batang - Berbagai tanggapan beragam diungkapkan para pemudik yang menggunakan tol fungsional Brebes Timur - Gringsing, Batang, Jawa Tengah. Tol fungsional sepanjang 105 kilometer itu telah dibuka sejak Senin 19 Juni lalu.

Amir Tohar, pemudik asal Jakarta dengan tujuan Salatiga, Jawa Tengah mengatakan, tol fungsional sudah layak dilalui, meskipun beberapa fasilitas pendukung belum tersedia.

"Dibukanya jalan tol fungsional untuk dilalui arus mudik sangat membantu sekali, karena dibanding dari tahun kemarin sangat macet sekali. Dengan adanya jalan tol sementara, lancar," ucap Amir saat ditemui di rest area Desa Juragan, Kecamatan Kandeman, Batang, Jawa Tengah, Rabu (21/6/2017).

Pria 40 tahun itu hanya mengeluhkan kurangnya rest area, sehingga kurang istirahat. "Kami juga memaklumi rest area yang ada di jalan tol fungsional, karena bersifat sementara jadi sudah cukup bagus," kata dia.

Sedangkan fasilitas di rest area, kata Amir, sudah cukup meskipun bersifat sementara. Dia bersama keluarga sempat beristirahat.

"Kami juga merasakan terbantu dengan petugas keamanan di lapangan, yang sudah mengarahkan sehingga kita tidak kesulitan," ujar dia.

Karena itu, Amir mengimbau kepada para pemudik agar tidak terlalu cepat memacu kendaraannya dan selalu berhati-hati selama melintas di Tol Brebes Timur - Gringsing.

"Karena selain jalannya berdebu tentu akan mengganggu jarak pandang, serta jalannya yang cukup berkelok dan berbahaya kalau terlalu cepat berkendara," ungkap dia.

Hal senada diungkapkan pemudik lainnya, Efelin. Ia merasa terbantu dengan adanya tol fungsional, karena banyak menghemat waktu dibandingkan melalui jalur pantura.

"Untuk jalannya masih berdebu dan tidak terlalu rapi banget, tapi sudah oke menghemat waktu banyak banget. Cuman jalannya bergelombang dan berbahaya, sehingga kami berharap kepada pemudik lain untuk tidak usah terlalu ngebut," kata Efelin yang mengaku akan mudik ke Surabaya.

Efelin berharap pemudik lain agar tidak melalui tol fungsional Brebes Timur - Gringsing pada malam hari. Karena selain berkelok dan bergelombang, tol fungsional tersebut juga belum dilengkapi penerang jalan.

"Bahannya tidak ada lampu atau penerangan lainnya dan jalannya masih bergelombang dan berdebu," kata pria 30 tahun itu.

Diniatun, pemudik dari Jakarta tujuan Madiun, Jawa Timur, mengaku sangat terbantu dengan adanya Tol Brebes Timur - Gringsing. "Jika melewati jalan tol sementara ini waktu tempuh lebih cepat dibanding lewat pantura, meski berdebu," kata dia.

Namun, perempuan 48 tahun itu mengeluhkan tentang keberadaan SPBU sementara karena antrean panjang. "Sangat disayangkan, karena alat untuk memindahkan BBM dari drum cuma satu, jadi ya lama," ungkap Diniatun.

Namun, dia mengapresiasi kerja petugas keamanan yang melaksanakan pengamanan di sepanjang tol fungsional itu.

"Sudah bagus, di beberapa titik persimpangan jalan atau rest area dijaga petugas dari kepolisian, TNI, Dishub, dan petugas lainnya. Mereka siap sedia membantu pemudik agar arus mudik lancar, aman, dan nyaman," ujar Diniatun.

Diniatun pun berharap Lebaran tahun depan Tol Brebes Timur - Gringsing sudah dapat berfungsi, dengan dilengkapi rest area dan SPBU.

Perpanjangan Waktu

Kaur Mitra Subdit Humas Polda Jawa Tengah Kompol FDH Priyono Teguh Widiatmoko mengatakan, Tol Brebes-Gringsing memang masih fungsional, sehingga masih banyak kekurangan.

"Ya tapi kami tetap akan sampaikan kepada instansi terkait yang domainnya di sana, apa yang perlu dibenahi dan diperbaiki," kata Priyono, pada kesempatan yang sama.

Kendati, kata Priyono, sebagai petugas keamanan, pihaknya tetap memberikan pelayanan terbaik bagi pemudik, baik yang melalui ruas tol fungsional maupun jalan pantura.

"Fungsi kita sebagai petugas memberikan edukasi kepada masyarakat, bagaimana mengamankan jalur sehingga pemudik bisa lancar nyaman, aman, selamat sampai tujuan," ujar dia.

Priyono menyebutkan hasil pantauan di tol fungsional, para pemudik belum mengalami masalah berarti. Hanya saja karena belum tersedia SPBU, sehingga kendaraan harus mengantre lebih panjang karena masih menggunakan pengisian BBM secara manual.

Selain itu, kata Priyono, tol fungsional hanya dapat dilalui pada pagi hingga sore hari, karena belum ada penerangan jalan serta aspek keamanan.

Namun, kata Priyono, jika dirasa perlu diperpanjang hingga malam hari, instansi terkait harus memfasilitasi dengan memberikan bantuan tambahan berupa penerangan dan pengamanan.

"Petugas sudah siap disiagakan dan diperbanyak lagi, jikalau memang harus diperpanjang penggunaan ruas jalan tol hingga malam hari, dan memberikan peringatan kepada pemudik untuk berhati-hati sekali," Priyono menandaskan.

 

 

 

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya