Polri Ungkap Penyerang Polda Sumut Pernah ke Suriah

Menurut Pudjo, kondisi SP membaik sehingga kepolisian bisa meminta keterangan lebih lengkap terhadapnya terkait penyerangan Mapolda Sumut.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 28 Jun 2017, 14:57 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2017, 14:57 WIB
polda Sumut
Serangan terhadap anggota Polri terjadi di Mapolda Sumut. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu penyerang Polda Sumatera Utara (Sumut), SP diketahui pernah pergi ke Suriah. Hal tersebut kini tengah didalami Analis Kebijakan Madya Bidang Penmas Divisi Humas Polri Kombes Sulistyo Pudjo.

"Apakah yang bersangkutan (SP) ke Suriah ini mengikuti salah satu faksi atau berjuang dengan salah satu faksi yang mana sedang dilakukan pendalaman," ujar Pudjo di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (28/6/2017).

Pudjo menduga, tindakan penyerangan yang dilakukan SP terhadap dua anggota kepolisian di Polda Sumut itu berkaitan dengan keberangkatannya ke Suriah.

"Dalam arti yang bersangkutan siap untuk bertempur membela pandangan ideologinya di Suriah," ungkap Pudjo.

Menurut Pudjo kini kondisi SP mulai membaik sehingga kepolisian bisa meminta keterangan lebih lengkap terhadapnya terkait penyerangan Mapolda Sumut.

Diketahui, SP bersama AR menyerang Mapolda Sumatera Utara pada Minggu 25 Juni 2017, pukul 03.00 WIB. Atas penyerangan tersebut, dua anggota Polda Sumut menjadi korban, Aiptu Martua Singalingging meninggal dan Brigadir E Ginting kritis.

Sementara rekan SP, yakni AR meninggal dunia karena tertembak anggota Polda Sumut yang tengah berjaga. Saat menggeledah kediaman SP, tim Densus 88 menemukan bendera ISIS.

Sejauh ini kepolisian sudah menetapkan empat orang tersangka penyerangan Polda Sumut yakni, AR (meninggal dunia), SP, B dan FPY.

 

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya