Simpang Susun Semanggi Akan Uji Coba Mulai 29 Juli 2017

Pelaksanaan uji coba yang digelar hingga 16 Agustus 2017 sebagai pertanda jalanan itu sudah dapat dilalui.

oleh Ika Defianti diperbarui 13 Jul 2017, 19:58 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2017, 19:58 WIB
Simpang Susun Semanggi
Suasana proyek pembangunan simpang susun semanggi, Jakarta, Selasa (21/3). proyek dibagi 4 bentang jalan layang, yakni Bentang Plaza Semanggi, Bentang Polda Metro Jaya, Bentang Hotel Sultan dan Bentang Wisma Mulia atau BRI. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan soft launching atau uji coba Simpang Susun Semanggi pada 29 Juli 2017. Sementara pelaksanaan uji coba digelar hingga 16 Agustus 2017, sebagai pertanda jalanan itu sudah dapat dilalui.

"Hari ini baru diuji untuk dapat sertifikat laik fungsi (SLF). Kemarin pada saat rapat terbatas kami sampaikan bahwa akhir Juli ada soft launching untuk open traffic," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Kamis (13/7/2017).

Kata Djarot, pemilihan tanggal tersebut bertetapan pada Lebaran Betawi. Jadi, menurut Mantan Wali Kota Blitar itu, uji coba ini sekaligus menjadi hadiah untuk warga Betawi.

"Tadi kita baru saja rapat juga, soft launching ini kalau bisa sore hari. Supaya bisa melihat cahaya malam hari, karena ini juga untuk mendorong lighting-nya supaya cepat selesai," ujar dia.

Djarot menjelaskan, saat grand launching atau peresmian pada 17 Agustus 2017 oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi, jalanan Simpang Susun Semanggi akan ditutup sementara.

"Nanti saat grand launching otomatis ditutup sementara, sehingga dengan cara seperti itu kita dapat mengetahui dampak dari adanya Simpang Susun Semanggi terhadap kemacetan. Sehingga malam sudah dibuka lagi dan dapat dinikmati," jelas Djarot.

Djarot juga mengatakan, pembangunan Simpang Susun Semanggi merupakan salah satu prediksi Presiden Soekarno akan kemacetan di Jakarta. Menurut dia, saat pembangunan tahun 1961, Simpang Semanggi ditujukan menyambut Asian Games 1962. Sedangkan pembangunan Simpang Susun Semanggi saat ini untuk menyambut Asian Games 2018.

"Tahun 1961 oleh Bung Karno Simpang Semanggi ini untuk menampung kemacetan di Jakarta. Itu luar biasa karena konstruksinya dengan pekerjaan sipil," kata Djarot.

Terkait nama Simpang Susun Semanggi, Djarot belum mendapatkan usulan nama lainnya selain Baja. Menurut dia, kata Baja tidak menggunakan huruf D di tengahnya karena memang dimaksudkan seperti konstruksinya yang menggunakan baja.

Jalan layang sepanjang 1,6 kilometer yang mengelilingi Bundaran Semanggi dibangun sejak 2016 untuk mengurai simpul kemacetan di Jakarta. Jalan ini diprediksi mengurai 30 persen kemacetan.


Saksikan video di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya