TNI AU Tanggung Biaya Pengobatan Korban Ledakan di Riau

TNI AU beserta aparat Polres Kabupaten Rokan Hulu Riau dan pemerintah daerah setempat menyelidiki ledakan di areal latihan Paskhas.

oleh Muhammad Ali diperbarui 20 Jul 2017, 21:16 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2017, 21:16 WIB
Angin Kencang
Kadispen TNI AU Marsekal Pertama TNI Jemi Trisonjaya saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Liputan6.com, Jakarta - TNI AU menyatakan keprihatinannya atas kejadian ledakan di Rokan Hulu, Riau. Permohonan maaf disampaikan kepada warga yang terkena ledakan meskipun belum diketahui secara pasti apakah ledakan berasal dari amunisi sisa latihan atau bukan.

"TNI AU juga akan bertanggung jawab untuk menanggung semua biaya pengobatan warga masyarakat yang terkena ledakan maupun yang korban meninggal dunia," ujar Kadispenau Marsma Jemi Trisonjaya dalam keterangan tertulis, Kamis (20/7/2017).

Saat ini TNI AU beserta aparat Polres Kabupaten Rokan Hulu Riau dan pemerintah daerah setempat tengah serius menyelidiki insiden ledakan yang terjadi pukul 11.30 WIB.

"Kejadian ini menewaskan 1 warga atas nama Wanda ini karena pada pagi harinya di sekitar kawasan Bandara Tuanku Tambusai tersebut sedang dilaksanakan latihan Korpaskhas dengan Sandi Trisula Perkasa yang berlangsung dari tanggal 17 sampai 20 Juli 2017," ujar dia.

Adapun korban yang mengalami luka parah adalah Heru dan Anto. Sedangkan yang menderita luka ringan adalah Asep Sopyan dan Reni Cahyani. Semuanya sudah dirawat di rumah sakit dan Puskesmas terdekat.

Jemi menegaskan, sebenarnya sesuai prosedur latihan yang berlaku, masyarakat dilarang memasuki daerah latihan sebelum dinyatakan aman oleh pejabat berwenang. Dalam latihan Paskhas itu pihaknya melaksanakan operasi serangan fajar dengan menggunakan peluru tajam termasuk amunisi dan ledakan granat kejut.

"Latihan yang dimulai jam 06.00 pagi ini berlangsung dengan lancar aman dan berakhir pada pukul 09.00 WIB tanpa ada insiden apa pun. Saat ini seluruh pasukan Paskhas yang terlibat dalam latihan sudah ditarik dari tempat latihan yaitu di sekitar bandara Tuanku Tambusai yang berjarak kurang lebih 6 km dari dusun Karya Bakti tempat terjadinya ledakan," jelas dia.

TNI AU masih terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, baik kepolisian maupun kodim dan pemerintah daerah setempat. Koordinasi itu terkait pertolongan kepada korban dengan melakukan perawatan korban ke rumah sakit setempat.

"Tim Korpaskhas juga sedang melakukan penyelidikan untuk menyakinkan kronologi kejadian ledakan dan sebab-sebabnya," Jemi menandaskan.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya