Liputan6.com, Maluku - Hujan deras yang mengguyur Pulau Seram, Maluku Tengah, Maluku membuat permukiman warga dan rumah ibadah kebanjiran.
Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Senin (24/7/2017), banjir terparah terjadi di Dusun Hua Mateo di Kilometer 10, Kabupaten Maluku Tengah.
Di dusun tersebut puluhan rumah dan tempat ibadah terendam banjir setinggi 70 sentimeter. Banjir juga membuat aktivitas di Dusun Hua Mateo lumpuh.
Setiap kali musim hujan tiba, warga di Dusun Hua Mateo selalu kebanjiran. Hal ini dikarenakan daerah yang mereka tempati merupakan dataran rendah dan rawan banjir. Meski demikian, warga tetap memilih bertahan dengan alasan keamanan,
Warga berharap pemerintah melalui BPBD Maluku Tengah segera memberika bantuan berupakan makanan dan selimut khusus bagu anak-anak.
Banjir juga merendam Jalan Trans Seram Maluku Tengah sehingga mengakibatkan kendaraan tak bisa lewat.Â
Banjir Rendam Rumah Warga dan Jalan Trans Maluku Tengah
Puluhan rumah dan tempat ibadah terendam banjir setinggi 70 sentimeter di Dusun Hua Mateo, Maluku Tengah.
diperbarui 24 Jul 2017, 14:54 WIBDiterbitkan 24 Jul 2017, 14:54 WIB
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Gelar Bakti Sosial Serentak di Seluruh Indonesia
Pesan Prabowo Usai Helatan Pilkada 2024: Kalau Kalah, Mendukung yang Menang
Jejak Diplomasi Sultan Hamengkubuwono IX, Antara Tradisi dan Kemerdekaan
Kontaminasi Bakteri Hancurkan Misi Asteroid Ryugu
Di Ponpes Ayah Gus Baha Tak Banyak Peraturan, Kiai Harus Seperti Ini Kata KH Nursalim
Taylor Sander Bakal Merapat ke LavAni di Proliga 2025
4 Pemain Manchester United yang Mungkin Diangkut Ruud van Nistelrooy ke Leicester City
Peta Politik Parpol Pilkada 2024, KIM Plus Menang Telak atas PDIP?
Sejarah Singkat Museum Gedong Kirtya di Buleleng
Insiden Handball Kiper Manchester United Jadi Kontroversi, Kapten Bodo/Glimt Bocorkan Perbincangan Wasit
Cara Membuat Asinan Rambutan yang Segar dan Lezat
KPU RI Sebut Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024 Tak Sampai 70 Persen