Jelang Pelantikan Trump, Terowongan Tersembunyi di Perbatasan AS-Meksiko Akan Ditutup

Pelantikan Trump akan berlangsung pada Senin, (20/1/2025).

oleh Khairisa Ferida diperbarui 20 Jan 2025, 11:24 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2025, 10:47 WIB
Nasib Ratusan Migran Padati Perbatasan AS-Meksiko, Imbas Kebijakan Donald Trump
Tentara Pengawal Nasional Texas berjaga di belakang kawat berduri di perbatasan AS-Meksiko, Ciudad Juarez, Meksiko, Rabu (21/12/2022). Kebijakan Judul 42 ini dilakukan Trump untuk menghentikan penyebaran virus Corona dan memungkinkan AS mengusir hampir semua orang yang tertangkap melewati perbatasan secara ilegal. (JOHN MOORE / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Mexico City - Sebuah terowongan tersembunyi yang digunakan untuk menyelundupkan migran dan barang ilegal antara Amerika Serikat (AS) dan Meksiko ditutup. Demikian disampaikan pejabat perbatasan Meksiko.

Mengutip BBC, terowongan yang membentang antara Ciudad Juarez di Meksiko dan El Paso di Texas, yang terletak berdampingan di kedua sisi perbatasan, memiliki panjang 300 meter dan tersembunyi dalam sistem saluran air hujan. Terowongan ini baru ditemukan minggu lalu, meskipun perkiraan resmi menyebutkan bahwa pembangunan terowongan ini memakan waktu setidaknya setahun.

Terowongan diperkuat dengan balok kayu untuk mencegah keruntuhan dan dilengkapi dengan penerangan serta ventilasi. Menurut sejumlah pejabat militer, struktur seperti itu diperkirakan memerlukan waktu setidaknya setahun untuk dibangun.

Jenderal Jose Lemus, komandan garnisun militer Ciudad Juarez, mengatakan kepada media Meksiko bahwa Kantor Kejaksaan Agung Meksiko telah ditugaskan untuk menyelidiki apakah pejabat setempat terlibat dalam pembangunan terowongan tersebut.

Keamanan telah diperketat di kedua sisi perbatasan menjelang pelantikan Donald Trump, yang telah berjanji untuk melancarkan deportasi massal terhadap migran ilegal setelah resmi menjabat kembali.

Janji Kampanye dan Ancaman Trump

Nasib Ratusan Migran Padati Perbatasan AS-Meksiko, Imbas Kebijakan Donald Trump
Migran bermalam di luar pagar perbatasan AS-Meksiko sambil menunggu pengajuan suaka di El Paso, Texas, di Ciudad Juarez, Meksiko, Rabu (21/12/2022). Akibatnya Gubernur Texas Greg Abbott memerintahkan 400 tentara ke perbatasan AS-Meksiko di El Paso, yang berada dalam keadaan darurat karena gelombang migran yang menyeberang dari Meksiko ke kota. (JOHN MOORE / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)... Selengkapnya

Terowongan ditemukan pada 10 Januari, setelah agen patroli perbatasan AS membuka pelat logam yang menutupi lubang masuk terowongan dan kemudian memberitahukan pihak berwenang Meksiko tentang penemuannya.

Aliran migran dari Meksiko ke AS telah lama menjadi isu yang membayangi hubungan antara kedua negara dan menjadi isu utama dalam Pilpres AS 2024 yang berakhir dengan kemenangan Trump.

Menurut laporan media AS, penggerebekan untuk menahan dan mendeportasi migran yang tinggal di AS tanpa izin bisa dimulai secepatnya pada Selasa (21/1) – sehari setelah Trump secara resmi kembali ke Gedung Putih.

Di bawah tekanan diplomatik dari AS, Meksiko telah melakukan penindakan terbesar terhadap migran, dengan mengangkut dan menerbangkan migran non-Meksiko ke bagian selatan negara itu, jauh dari perbatasan AS.

Trump berkampanye dengan janji untuk menutup perbatasan AS-Meksiko. Dia juga mengancam akan mengenakan tarif 25 persen demi memaksa Meksiko lebih aktif menghentikan migran ilegal yang menuju perbatasan selatan AS.

Sebagai respons, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan bahwa dia akan meminta AS untuk mengambil tindakan guna menghentikan aliran senjata yang diselundupkan dari AS ke Meksiko.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya