Liputan6.com, Jakarta - Aksi Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan dan Operasi Penurunan Harga Beras Polri mengejutkan publik. Pasalnya, mereka menggerebek sebuah gudang beras di Jalan Raya Rengas Bandung, Bekasi, Kamis, 20 Juli malam. Beras yang dijual dari perusahaan ini sudah dikenal dan banyak dikonsumsi masyarakat.
Polri menduga gudang ini sebagai markas untuk memanipulasi beras yang dilakukan oleh PT Indo Beras Unggul (PT IBU).
Tak tanggung-tanggung, penggerebekan itu dipimpin langsung Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
Advertisement
Namun, Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri belum juga menetapkan tersangka pada kasus dugaan manipulasi harga beras yang diduga dilakukan oleh PT IBU. Penyidik masih menyisir bukti-bukti untuk menjerat pelakunya.
"Ya, kita tahu bahwa tahapan dari penyelidikan ini adalah mengumpulkan dulu bukti-bukti, dari bukti-bukti itu nanti kita mendapatkan pelaku," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Agung Setya di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin 24 Juli 2017.
Menurut dia, PT IBU diduga telah melakukan kecurangan, yakni dengan merekayasa kandungan gizi dalam beras yang dijual. Mereka juga diduga membeli beras dengan harga tinggi ke petani sehingga para pengusaha penggilingan kecil tidak bisa berproduksi.
"Nanti kita akan buktikan. Itu akan kita lakukan setelah gelar perkara penetapan tersangka," ucap Agung.
Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan dan Operasi Penurunan Harga Beras Mabes Polri menggerebek sebuah gudang beras di Jalan Raya Rengas Bandung, Bekasi, Kamis 20 Juli malam.
Gudang itu digerebek karena diduga sebagai markas pemalsuan beras yang dilakukan oleh PT Indo Beras Unggul.
Di gudang ini, PT Indo Beras Unggul (IBU) melakukan kecurangan dengan mengganti kemasan beras bersubsidi menjadi beras bermerek dan berkualitas.
Saksikan video berikut ini: