Jakarta Sabet Penghargaan Kota Pengendali Inflasi Terbaik se-Jawa

Ada sejumlah alasan mengapa DKI Jakarta dinobatkan sebagai kota penekan angka inflasi terbaik se-Jawa.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 27 Jul 2017, 15:28 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2017, 15:28 WIB
Djarot-Saiful-Hidayat-Resmi-Jabat-Gubernur-DKI-Jakarta
Plt Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat saat mengikuti pelantikan Gubernur definitif DKI Jakarta di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/6). Pelantikan ini sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 76P Tahun 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ibu Kota Jakarta meraih penghargaan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terbaik se-Pulau Jawa. Keberhasilan itu berkat upaya Pemprov DKI menekan angka inflasi, khususnya selama Ramadan.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyatakan, penghargaan itu diterima saat Rakornas VIII TPID di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2017).

"Jadi tadi namanya penghargaannya TPID terbaik se-Jawa diberikan pada Jakarta," tutur Djarot di Balai Kota, Jakarta Pusat.

Ada sejumlah alasan mengapa DKI Jakarta dinobatkan sebagai kota penekan angka inflasi terbaik se-Jawa. Di antaranya, optimalisasi menekan harga bahan pokok dengan sinergitas peran BUMD, termasuk komitmen pemerintah untuk memberikan Pemberdayaan Masyarakat Daerah (PMD) terhadap BUMD di food station, PD Darmajaya dan Pasar Jaya, termasuk dengan Transjakarta.

"Yang kedua, TPID kami adalah yang pertama membangun mesin penyimpan kebutuhan pokok, yaitu mesin CAS. Itu Control Atmosfer Storage dan juga tadi kami sampaikan, harusnya daerah-daerah lain itu membangun mesin penyimpan serupa agar ada jaminan harga," jelas dia.

Kemudian, keberhasilan DKI Jakarta juga dikarenakan adanya komitmen menyubsidi harga bahan pokok untuk warga yang tidak mampu, seperti menjamin harga daging, telur, beras, hingga gula.

"Semuanya kita lakukan dengan mekanisme non-tunai, Cashless Management System. Dengan membuat big data. Sehingga semua informasi yang terkait dengan ekonomi mikro, termasuk harga pangan, setiap saat bisa dilihat di dalam big data itu. Tapi, syaratnya tadi, harus menggunakan Cashless Management System," Djarot menandaskan.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya