Pemerintah Harus Serius Kembangkan Komoditas Hortikultura

Beberapa komoditi hortikultura yang sifatnya strategis ini harus serius dikembangkan pemerintah.

oleh hidya anindyati diperbarui 04 Agu 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2017, 10:00 WIB
Komisi IV DPR RI meninjau Desa Kandengan, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang
Komisi IV DPR RI meninjau Desa Kandengan, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang

Liputan6.com, Jakarta Anggota Tim Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI ke Jawa Timur Ichsan Firdaus menyatakan sepakat dengan Presiden Jokowi terkait pengembangan sektor hortikultura. Menurutnya hal ini memiliki potensi yang luar biasa.

Hal ini disampaikannya saat pertemuan tim dengan petani pisang mas kirana di Desa Kandengan, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Senin (31/7/2017).

Ia berpendapat bahwa beberapa komoditi hortikultura yang sifatnya strategis ini harus serius dikembangkan pemerintah. “Tadi kita mendengar bahwa ada beberapa komoditi hortikultura yang selalu impor setiap tahun seperti bawang putih. Bawang putih hampir 500.000 ton diimpor setiap tahunnya, sementara bawang putih ini mempunyai potensi yang bisa dikembangkan di Indonesia, ini harus menjadi warning bagi pemerintah,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Komisi IV mendorong pemerintah agar serius mengembangkan beberapa produk hortikultura yang memiliki dampak strategis bagi rakyat. Contohnya bawang putih yang selalu tergantung kepada impor setiap tahunnya.

“Setidaknya dalam waktu 5 tahun kita bisa memotong hampir 50%-60% ketergantungan kita terhadap impor dan itu sudah bagus bagi Indonesia. Hal ini akan berdampak terhadap rakyat dan inflasi,” lanjut Ichsan.

Terkait dengan kendala yang dialami oleh petani, ternyata mereka mempunyai banyak hambatan pada ekspor. Diantaranya hambatan kualitas, kemasan dan pasar. Tidak sedikit produk mereka yang mengalami pengembalian produk (retur) karena barang yang mereka kirim kurang bisa bertahan dalam jangka waktu pengiriman tersebut.

“Disitulah peran pemerintah untuk bisa mengembangkan agar produk pisang yang dikembangkan tidak sia-sia, dan pemerintah juga bertugas untuk mengembangkan dan membuka pasar seluas-luasnya bagi petani yang ada di Lumajang ini,” ujar Ichsan.

Menurut penilaian Ichsan, Lumajang perlu memperhatikan sektor hilirnya dan bukan hanya proses produksi dan budidayanya saja. Bagaimana mencari pasarnya, mengembangkan kemasannya. “Kita lihat tadi mereka serius mensortir, memilah produk yang baik, yang bisa berorientasi ekspor. Disinilah pemerintah bisa mendorong agar petani punya kepastian pasar dan mereka bisa mengembangkan produknya,” lanjut Ichsan.


(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya