Petugas Tak Pernah Telantarkan Jemaah Haji atas Nama Slamet

Sangatlah tidak benar jika dibilang PPIH tidak mengurus jemaah. Karena setiap hari jemaah sakit selalu diperhatikan petugas haji

oleh Taufiqurrohman diperbarui 11 Agu 2017, 08:35 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2017, 08:35 WIB
Jemaah haji
Petugas mendampingi jemaah haji Indonesia. (Liputan6.com/Taufiqurrohman)

Liputan6.com, Madinah - Informasi dari media sosial mengenai adanya jemaah haji dari Jember, Jawa Timur, tepatnya di Kloter 27 yang ditelantarkan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tidak benar. Petugas haji sejak awal ternyata sudah memperhatikan anggota jemaah calon haji atas nama Slamet bin Toryeh tersebut.

"Kami sejak awal kedatangan beliau ke Madinah sudah memonitornya. Jadi tidak benar kalau PPIH menelantarkannya," kata Anggota Perlindungan Jemaah (Linjam) Sektor 4, Daker Madinah, Serka Alpan Arbudi, saat menemani tim Media Center Haji menemui Slamet bin Toryeh di kamar 802 Hotel Al Mukhtarah Tower, Madinah, Kamis (10/8/2017).

Ia menyampaikan, sangatlah tidak benar jika dibilang PPIH tidak mengurus jemaah. Karena setiap hari jemaah sakit ini selalu diperhatikan petugas haji. "Saya yang mengantarkan Pak Slamet ke Masjid Nabawi. Tadinya dia ngotot tetap salat lima waktu ke Nabawi untuk mengejar arbain. Tapi setelah dijelaskan, Pak Slamet enggak ngotot lagi," ucap anggota Kodam Bukit Barisan ini.

Anggota jemaah haji berusia 70-an tahun ini menderita penyakit stroke sejak 3,5 tahun lalu, sehingga tidak bisa berdiri tegap lagi. Karena itu, Pak Slamet membutuhkan bantuan kursi roda untuk kegiatan ibadah di luar hotel.

"Setiap hari saya antarkan Beliau ke Masjid Nabawi. Tapi Pak Slamet ini tidak kuat panas dan dingin. Jadi biasanya hanya sekali ke Nabawi," ujar Alpan.

Biasanya para anggota jemaah akan berangkat ke Masjid Nabawi di waktu Asar, lalu menunggu hingga salat Magrib dan Isya. "Nah, Pak Slamet ini kalau di dalam masjid tidak kuat AC, sedangkan di luar masjid tidak kuat panas. Saya selalu tanya Beliau mau salat di Masjid Nabawi kapan. Nanti saya antar," ungkap Alpan.

Sementara itu, dokter dari Kloter 27 Embarkasi Surabaya (SUB 27), Gini Wuryandari, juga membantah ada penelantaran anggota jemaah atas nama Slamet bin Toryeh. Menurut dia, calon haji ini sejak awal mendapatkan pendampingan petugas haji.

"Dari embarkasi sudah kami fasilitasi dengan kursi roda. Sejak naik bus sampai naik pesawat kami dampingi. Bahkan didudukkan di kelas bisnis bersama istrinya," jelas dia.

Begitu juga di Bandara AMAA Madinah, anggota jemaah dibawa dengan kursi roda dan didahulukan Petugas Haji Daker Bandara saat pemeriksaan imigrasi.

"Sampai di kamar kami juga melakukan visitasi sehari sekali. Mungkin jemaah yang lain tidak melihat kami mengunjungi Pak Slamet sedang salat di Masjid Nabawi. Saat kami mengunjungi Slamet di kamarnya, dia tengah ditemani istrinya, Juwaria Sino," papar Gini.

Sebelumnya beredar status di media sosial yang menyebut adanya anggota jemaah haji yang terlantar di Madinah. Anggota jemaah yang dimaksud berasal dari Jember, Jawa Timur, tepatnya Kloter 27. Dalam medsos juga dikatakan anggota jemaah haji ini menderita stroke dan sekarang berada di Hotel Al Mukhtarah Tower.

"Selama sampai di Madinah baru sekali pergi ke masjid dan itu pun ditelantarkan di luar mesjid dan di bawah terik matahari. Tolong diviralkan agar Bapak Slamet ini diperhatikan oleh petugas PPIH," sebut pemilik akun Facebook Abu Nancy.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya