DPR Usul Bangun Apartemen di Kawasan Taman Ria Senayan

Dia pun menilai pembangunan apartemen DPR lebih tepat ketimbang rumah biasa.

oleh Rezki Apriliya Iskandar diperbarui 11 Agu 2017, 08:56 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2017, 08:56 WIB
Fadli Zon: Pemerintah Jangan Abaikan Hak Masyarakat Kendeng
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon prihatin dengan aksi cor kaki jilid kedua yang dilakukan oleh sejumlah petani dari Pegunungan Kendeng.

Liputan6.com, Jakarta - Wacana pembangunan gedung baru DPR muncul kembali bersamaan dengan adanya usulan kenaikan anggaran untuk 2018 sebesar Rp 5,7 triliun. Sebagian anggaran DPR itu diusulkan guna pembangunan kompleks anggota DPR di lahan bekas Taman Ria Senayan.

Rencananya, kompleks anggota DPR di kawasan Kalibata akan dipindahkan ke Taman Ria Senayan.

"Kalau tidak salah, ada usulan itu," ucap Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/8/2017).

Fadli menilai rencana itu baik, karena akan memperpendek jarak tempuh anggota saat menuju Gedung DPR RI. Mereka tidak perlu menggunakan kendaraan saat berdinas di gedung rakyat tersebut. 'Ke gedung DPR ini jalan kaki lah," ujar Fadli.

Menurut dia, lahan bekas Taman Ria Senayan lebih baik digunakan untuk kompleks anggota DPR ketimbang dijadikan mal. Karena lahan itu merupakan milik sekretariat negara.

"Bisa lebih efisien dari maintenance, juga untuk rumah-rumah jabatan termasuk di Kalibata yang luar biasa mahalnya," ucap Fadli.

Dia pun menilai, pembangunan hunian jenis vertikal atau apartemen lebih tepat ketimbang rumah biasa. Nantinya, gedung tersebut hanya akan dipakai selama para anggota DPR aktif menjabat.

"Bisa lebih murah kalau dibangun semacam apartemen tinggi. Itu pernah kita diskusikan. Rumah susun lah ya, yang layak tentu saja. Kan cuma dipinjamkan selama masa dinas," ucap Fadli.

Senada dengannya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah juga membenarkan rencana membangun kawasan parlemen di bekas lahan Taman Ria Senayan. Lahan tersebut dinilai tepat untuk dibangun apartemen.

"Anggota DPR nanti nggak perlu naik kendaraan. Intinya mereka menyewa di dekat DPR ini karena itu disiapkan apartemen untuk disewakan," kata Fahri.

Ia menjelaskan, prioritas menata kawasan parlemen sudah dipidatokan dan dibicarakan dengan pemerintah. Termasuk soal renovasi gedung DPR dan pembangunan gedung baru.

"Saya sendiri sudah menyatakan, mau jadi marbot, tapi ini bukan buat kita. Ini untuk infrastruktur demokrasi penataan," ujar Fadli.

"(Pembangunan) gedung DPR itu salah satunya. Ini penataan kawasan secara keseluruhan. Teman-teman kan sudah tahu. Saya kira ini proyek yang lebih transparan daripada Meikarta," imbuh Fahri.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya