JK: Kasus E-KTP Tak Andalkan Satu Saksi Kunci Saja

Kata JK, masih ada ratusan saksi yang dapat digunakan untuk mengusut kasus e-KTP.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 15 Agu 2017, 19:28 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2017, 19:28 WIB
20170315-Wapres-JK-Beberkan-Hasil-Rapat-HEL
Wakil Presiden Jusuf Kalla

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Jusuf Kalla menyayangkan tewasnya saksi kunci kasus e-KTP, Johannes Marliem, yang diduga tewas bunuh diri di Los Angeles, Amerika Serikat.

"Tentu sangat disayangkan. Saya berbelasungkawa atas kematian yang masih perlu penelitian lebih lanjut, sebabnya kenapa," ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Selasa (15/8/2017).

Namun, kata JK, masih ada ratusan saksi yang dapat digunakan untuk mengusut kasus e-KTP.

"Dalam kasus itu kan ratusan saksi, tidak tergantung saksi itu dengan satu orang," kata dia.

JK menuturkan, Johannes mungkin memiliki kesaksian yang penting. Namun, mantan Ketua Umum Golkar itu yakin, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah menyiapkan banyak saksi lainnya.

"Pasti kesaksiannya sangat penting, tapi kan ada juga ratusan saksi lain yang dipersiapkan KPK," tegas JK.

Karena itu, masih kata dia, penyelidikan kasus itu terus berlanjut.

"Bukan berharap, harus berlanjut. Karena ini sudah jalan kan, dan sudah dua gelombang. Pasti kalau kita lihat prosesnya sangat terbuka sekali," tutur JK.

Namun, JK enggan berkomentar banyak soal status tersangka Ketua Umum Golkar Setya Novanto.

"Itu urusan hukum. Kita tunggu saja," pungkas JK.

Johannes Marliem meninggal dunia di Los Angeles, Amerika Serikat. Penyidik KPK sendiri belum sempat memeriksa Johannes dalam kasus e-KTP.

Saat ini KPK masih menunggu informasi dari kepolisian Amerika Serikat (AS) untuk mengungkap penyebab tewasnya saksi kunci kasus e-KTP itu.

Saksikan video di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya