Top 3 News Hari Ini: Alasan Sri Rahayu Ningsih Sebar Hate Speech

Top 3 news hari ini, sindikat penebar kebencian di media sosial dengan nama Saracen berhasil ditangkap. Salah satunya Sri Rahayu Ningsih.

oleh Luqman RimadiAchmad Sudarno diperbarui 24 Agu 2017, 22:12 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2017, 22:12 WIB
Tiga Tersangka Penyebar Ujaran Kebencian Lewat Internet Ditangkap
Tiga tersangka kasus penyebaran ujaran bernada kebencian lewat internet digiring polisi saat rilis di Jakarta, Rabu (23/8). Tiga tersangka masuk dalam satu kelompok. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini, sindikat penebar kebencian atau hate speech di internet berhasil terkuak. Dari tiga orang yang berhasil diamankan, salah satunya seorang wanita bernama Sri Rahayu Ningsih. 

Sri diketahui seorang ibu rumah tangga yang terbukti telah menyebarkan ujaran kebencian, SARA serta berita bohong atau hoax melalui Facebook dengan nama akun Ny Sasmita.

Diketahui ujaran kebencian tersebut telah dilakukannya selama 1 tahun terakhir. Baik itu kepada ormas, kelompok bahkan Presiden.

Sri mengaku, aksi itu dilakukannya untuk menunjukkan kekritisannya.

Hingga malam ini, berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com terutama di kanal News.

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 News hari ini:

1. 4 Fakta Sri Rahayu, Wanita Sindikat Saracen Penghina Jokowi

Salah satu tersangka kasus penyebaran ujaran bernada kebencian lewat internet digiring polisi usai rilis di Jakarta, Rabu (23/8). Tiga tersangka masuk dalam satu kelompok. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Polisi mengungkap sindikat penebar kebencian yang beroperasi di media sosial. Nama sindikat itu adalah Saracen. Dari hasil penyelidikan, mereka bergerak tidak sembarangan, tapi tersusun rapi dan terorganisasi.

Salah satu nama yang menarik perhatian adalah Sri Rahayu Ningsih.Sri Rahayu Ningsih alias Ny Sasmita ditangkap di Cianjur, Jawa Barat pada 5 Agustus 2017.

Sebelum ditangkap karena terbukti sebagai anggota sindikat Saracen, Sri Rahayu pernah berurusan polisi karena terbukti menyebar kebencian dan penghinaan kepada Presiden Jokowi.

Selengkapnya... 

2. Motor Disita Leasing, Ormas Vs Debt Collector di Bogor Bentrok

Ormas dan debt collector bentrok di Bogor. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Puluhan anggota ormas terlibat bentrok dengan debt collector di depan kantor Astra Credit Companies (ACC) Finance, Jalan Raya Pajajaran, Bogor Tengah, Kota Bogor, Rabu (23/8/2017) sore. Bentrokan dipicu kesalahpahaman antara customer ACC Finance inisial RI dan rekannya JA dengan pihak ACC Finance.

Kejadian berawal saat RI dan JA serta beberapa rekan yang merupakan anggota ormas mendatangi kantor tersebut untuk berniat mengambil kembali sepeda motor yang disita debt collector.

"Di dalam kantor terjadi kesalahpahaman dan terlibat adu mulut hingga JA terkena pukulan oleh oknum eksternal ACC Finance," kata Kapolsek Bogor Tengah Kompol Saefudin Gayo saat dihubungi, Rabu (23/8/2017).

Setelah berada di luar, kedua belah pihak terlibat bentrok.

Selengkapnya...

3. 5 Fakta Mencengangkan di Balik 'Pabrik' Penebar Kebencian Saracen

Tersangka kasus penyebaran ujaran bernada kebencian lewat internet digiring polisi usai rilis di Jakarta, Rabu (23/8). Tiga tersangka masuk dalam satu kelompok. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Kasubdit 1 Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Irwan Anwar mengatakan, anggota sindikat Saracen telah memiliki beragam konten hate speech sesuai isu yang tengah berkembang. Mereka kemudian menawarkan produk itu dalam sebuah proposal.

"Mereka menyiapkan proposal. Dalam satu proposal yang kami temukan, itu kurang lebih setiap proposal nilainya puluhan juta rupiah," ujar Irwan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu 23 Agustus 2017.

Namun, Irwan tidak membeberkan siapa saja sasaran pasar jual beli konten hate speech dan SARA ini.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, JAS berperan sebagai ketua kelompok Saracen, MFT sebagai koordinator bidang media dan informasi, dan SRN sebagai koordinator grup wilayah.

Selengkapnya...

 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya