Jokowi: Krisis Kemanusiaan di Myanmar Harus Dihentikan

Presiden Jokowi angkat bicara soal krisis di Myanmar. Ia mendesak pemerintahan Myanmar agar mengentikan kekerasan terhadap etnis Rohingya.

oleh Jennar Kiansantang diperbarui 03 Sep 2017, 20:50 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2017, 20:50 WIB
Jokowi
Presiden Jokowi

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyesalkan dan mengecam keras Pemerintah Myanmar. Ia menegaskan kekerasan pada etnis Rohingya di Rakhine tidak boleh berlanjut.

Presiden juga mendesak Pemerintah Myanmar melindungi semua warganya, termasuk Muslim Rohingya di sana.

"Kekerasan, krisis kemanusian ini harus segera dihentikan," kata Jokowi dalam pernyataan pers di Istana Negara, Jakarta, Minggu malam (3/9/2017).

Jokowi memerintahkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, pergi ke Dhaka, Ibu Kota Banglades, untuk mempersiapkan bantuan kemanusiaan yang diperlukan bagi pengungsi Rohingya di negara tersebut.

"Kita harapkan dalam minggu ini kita akan mengirim lagi bantuan makanan dan obat-obatan," kata dia.

Menurut Jokowi, selama ini pemerintah Indonesia tidak diam. Ia menegaskan pemerintah RI telah memberikan bantuan makanan dan obat-obatan pada Januari dan Februari, totalnya mencapai 10 kontainer.

Jokowi menambahkan, Indonesia juga sudah mendirikan sekolah di wilayah Rakhine, Myanmar. Oktober nanti sebuah rumah sakit pun akan dibangun di sana.

 

Saksikan Video Menarik Di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya