Liputan6.com, Bogor - Beredarnya rekaman cekcok mulut yang diduga suara Indria Kameswari dan suaminya tak memengaruhi rasa hormat rekan sejawat korban di lingkungan Balai Diklat BNN, Lido, Bogor, Jawa Barat.
Salah satunya diungkapkan Kepala Balai Diklat BNN Lido Sindhu Sutia. Dia tidak percaya dengan rekaman cekcok mulut disertai kata-kata kasar yang diduda dari suara Indria.
Baca Juga
Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Kamis (8/9/2017), Indria Kameswari bertugas sebagai pengolah data pada Seksi Penyelenggaraan dan Kerja Sama Balai Diklat BNN Lido. Dari rekaman kegiatan di luar kantor ini menjadi kenangan terakhir bagi para pegawai BNN Lido yang mengenal sosok korban sebagai pribadi yang pandai bergaul, ramah, dan santun.
Advertisement
Sementara itu, polisi telah memeriksa keluarga Indria Kameswari di Ciamis, pada Kamis, 7 September 2017. Termasuk saksi tunggal anak kandung korban yang masih balita.
Polisi juga meminta keterangan ibu korban yang sempat berkomunikasi dengan Indra Kameswari sekitar 30 menit. Pada saat itu tak ada hal yang mencurigakan.
Dari pengakuan suami korban, cekcok di antara mereka berdua kerap terjadi, baik di rumah maupun dalam kendaraan saat perjalanan. Kalimat-kalimat tak pantas selalu dilontarkan korban dengan diiringi kekerasan.
Puncaknya, tepat saat sebagian besar warga di Perumahan River Valley, Desa Palasari, Cijeruk melaksanakan salat id. Cekcok berujung penembakan hingga menyebabkan Indria Kameswari tewas. Selang dua hari, tersangka ditangkap polisi di rumah kerabatnya di Batam, Kepri.