Puluhan Napi Kelas II B di Lapas Kutacane Kabur Jelang Buka Puasa, Ini Fakta di Baliknya

Puluhan napi Lapas Kutacane kabur jelang buka puasa. Penyebabnya diduga karena tuntutan bilik asmara hingga makanan. Ini fakta selengkapnya.

oleh Rizka Nur Laily Muallifa Diperbarui 11 Mar 2025, 09:09 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2025, 09:09 WIB
Tangkapan layar napi Lapas Kutacane kabur lewat atap lapas (Istimewa)
Tangkapan layar napi Lapas Kutacane kabur lewat atap lapas (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Insiden kaburnya puluhan narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kutacane, Aceh Tenggara, terjadi menjelang waktu berbuka puasa pada Senin, 10 Maret 2025. Kejadian ini menghebohkan warga sekitar yang saat itu tengah sibuk membeli takjil. Dalam rekaman video yang beredar, tampak sejumlah napi berlarian keluar dari lapas, sementara beberapa warga berusaha menghalangi mereka.

Diperkirakan ada 50 napi berhasil melarikan diri dengan berbagai cara. Sebagian napi keluar melalui pintu utama, sementara yang lain nekat memanjat atap untuk meloloskan diri. Hingga saat ini, pihak kepolisian telah berhasil menangkap kembali 12 napi, sementara 38 sisanya belum tertangkap. 

Menurut keterangan di lapangan, peristiwa ini tidak terjadi akibat kelalaian petugas, melainkan akibat aksi protes massal yang menyebabkan pintu keamanan jebol. Para napi menjebol pintu dari dalam, lalu pintu kedua juga jebol. Ada juga yang menjebol atap untuk melarikan diri.

Promosi 1

Penyebab Kaburnya Puluhan Napi Lapas Kutacane

Napi Kabur
Memanfaatkan kelengahan petugas saat momen buka puasa, puluhan narapidana Lapas Kutacane kabur dengan membobol atap dan pintu utama lapas. (Liputan6.com/ Dok Warga)... Selengkapnya

Kaburnya puluhan narapidana ini diduga dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya adalah ketidakpuasan terhadap fasilitas yang ada di dalam lapas. Konon, anggaran makan di Lapas Kelas II B Kutacane hanya Rp20 ribu per hari.

Selain itu, kelebihan kapasitas juga menjadi masalah utama. Lapas Kutacane yang seharusnya menampung 150 orang kini dihuni oleh 362 warga binaan. Dengan jumlah petugas keamanan yang hanya enam orang, pengawasan menjadi sangat terbatas, sehingga mudah bagi napi untuk mencari celah melarikan diri.

Penyebab lain yang mengemuka adalah adanya tuntutan para napi untuk diberikan bilik asmara di dalam lapas. Kepala Lapas Kutacane, Andi Hasyim, mengungkapkan bahwa para warga binaan sudah lama meminta fasilitas tersebut, namun hal ini merupakan kewenangan pemerintah pusat. 

Kronologi Pelarian Napi

Kericuhan di dalam Lapas Kelas IIB Kutacane mulai terjadi sejak sore hari, saat sejumlah napi menyuarakan protes terkait fasilitas lapas. Protes ini berujung pada aksi massa yang semakin sulit dikendalikan. Beberapa napi mulai mendorong pintu lapas dengan kekuatan penuh, hingga akhirnya pintu utama jebol.

Setelah pintu pertama terbuka, para napi bergerombol menuju pintu kedua. Dalam situasi kacau ini, jumlah petugas yang hanya enam orang tidak mampu menahan ratusan warga binaan yang berusaha melarikan diri. Akibatnya, pintu kedua juga ikut jebol.

Sebagian napi berhasil keluar melalui pintu utama, sementara yang lainnya nekat memanjat atap untuk mencari jalan keluar. Beberapa warga yang menyaksikan kejadian tersebut sempat mencoba menghentikan napi yang kabur, tetapi jumlah mereka kalah banyak.

Upaya Pengejaran dan Penangkapan Napi yang Kabur

Ilustrasi Penangkapan
Ilustrasi Penangkapan (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya

Setelah kejadian ini, pihak kepolisian langsung bergerak cepat dengan mengerahkan tim pencari. Sebanyak 12 napi dikabarkan sudah berhasil ditangkap kembali, sementara 38 napi lain masih dalam tahap pengejaran polisi.

Polisi juga telah meminta bantuan satuan Brimob dari Gayo Lues untuk mempercepat pencarian para napi yang melarikan diri. 

Selain melakukan pencarian, aparat keamanan juga memperketat pengawasan di sekitar wilayah Aceh Tenggara, terutama di titik-titik perbatasan untuk mencegah napi kabur ke daerah lain. Sejumlah ruas jalan kini dijaga ketat oleh aparat keamanan.

Reaksi Pemerintah dan Rencana Perbaikan Lapas

Pemerintah setempat menyatakan keprihatinannya atas insiden ini dan berencana untuk segera melakukan perbaikan di Lapas Kutacane. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah rencana relokasi lapas ke tempat yang lebih luas untuk mengatasi masalah overkapasitas.

Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara berencana menghibahkan tanah untuk relokasi Lapas Kelas IIB Kutacane. Langkah ini diharapkan dapat memberikan lingkungan yang lebih baik bagi para napi serta meningkatkan keamanan di dalam lapas.

Selain itu, pihak lapas juga akan mengevaluasi kembali sistem keamanan mereka, termasuk penambahan jumlah petugas keamanan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali di masa depan.

Pertanyaan Seputar Topik

1. Apa penyebab utama napi di Lapas Kutacane kabur?

Kaburnya napi diduga dipicu oleh ketidakpuasan terhadap fasilitas, seperti makanan yang kurang layak, kelebihan kapasitas, serta tuntutan untuk diberikan bilik asmara.

2. Berapa jumlah napi yang berhasil ditangkap kembali?

Hingga saat ini, 12 dari 50 napi yang kabur telah berhasil ditangkap kembali oleh kepolisian.

3. Apa langkah pemerintah untuk mencegah kejadian serupa?

Pemerintah berencana merelokasi lapas ke lokasi yang lebih luas dan meningkatkan jumlah petugas keamanan.

4. Apakah ada kelalaian dari petugas lapas?

Pihak Lapas Kelas II Kutacane mengaky tidak ada kelalaian petugas dalam insiden ini. Namun, jumlah petugas yang tidak sebanding dengan jumlah napi menjadi salah satu faktor lemahnya keamanan.

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya