Bantuan Indonesia Senilai 2 Juta Dolar Siap Dikirim ke Rohingya

Pemerintah Myanmar dan Palang Merah Internasional bakal dilibatkan dalam penyaluran bantuan ini.

oleh Zainul Arifin diperbarui 09 Sep 2017, 05:24 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2017, 05:24 WIB
Potret Pilu Bocah Rohingya yang Menyesakkan Dada
Seorang anak etnis Rohingya dari Myanmar memanggul tikar ketika melewati sawah untuk menyebrang ke perbatasan Bangladesh, wilayah Teknaf yang berada di distrik Cox's Bazar, 1 September 2017. (AP Photo/Bernat Armangue)

Liputan6.com, Malang - Pemerintah Indonesia siap menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa obat dan bahan pangan senilai USD 2 juta untuk pengungsi Rohingya. Kesepakatan penyaluran bantuan kemanusiaan pun sudah terjalin dan menunggu tindaklanjutnya dan akan dikoordinasikan dengan Palang Merah Internasional.

Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Ito Sumardi mengatakan, kesepakatan terjalin usai lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Bangladesh untuk bantuan pengungsi Rohingya di Cox Bazar, Bangladesh.

"Kita tak lagi bicara masalah politik dan lainnya, tapi soal kemanusiaan. Sehingga bantuan kemanusiaan itu harus secepatnya sampai ke pengungsi," kata Ito usai menjadi pembicara di Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Jumat (8/9/2017).

Menurut dia, sebagian besar pengungsi Rohingnya sudah berada di Cox Bazar, Bangladesh yang berbatasan dengan Myanmar. Wilayah itu sulit dijangkau jika lewat jalur darat, butuh berhari-hari untuk tiba di sana. Pemerintah Bangladesh sendiri sudah mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan di wilayah itu dan tinggal direalisasikan.

"Pemerintah Indonesia sudah menyampaikan menyampaikan ada obat-obatan dan pangan senilai 2 juta dolar Amerika. Kesepakatan sudah ada, tinggal tindaklanjut soal apa yang paling dibutuhkan dan yang mengkoordinir pengirimannya," ucap Ito.

Pemerintah Indonesia, lanjut dia, tak bisa serta - merta menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya di wilayah Bangladesh. Apalagi wilayah itu masuk zona rawan yang dikhawatirkan mengancam keselamatan pekerja kemanusiaan jika tak sesuai mekanisme dan tanpa terkoordinasi.

Pemerintah Myanmar dan Palang Merah Internasional bakal dilibatkan dalam penyaluran bantuan ini.

"Saya baru saja dapat telepon, nanti saat kembali ke Myanmar pimpinan Palang Merah Internasional yang dapat kewenangan dari pemerintah Myanmar ingin bertemu dengan saya," kata Ito.

Ia menambahkan, adanya komunikasi itu menunjukkan diplomasi internasional pemerintah Indonesia lewat Kementerian Luar Negeri sudah berhasil. Sehingga tinggal mengawal proses selanjutnya agar bantuan kemanusian untuk pengungsi Rohingya bisa segera disalurkan.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya