Liputan6.com, Jakarta - Langkah Pemerintah Indonesia membantu etnis Rohingya di Myanmar mendapat pujian dari Timor Leste. Hal ini terlontar dari mantan Presiden Timor Leste Xanana Gusmao saat berkunjung dan bertemu Menko Polhukam Wiranto dan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.
"Atas nama Timor Leste dan masyarakat Timor Leste mengucapkan congratulation kepada Ibu Menlu atas usaha membantu di Myanmar," kata Xanana Gusmao di kantor Menko Polhukam, Jakarta, Selasa 12 September 2017.
Baca Juga
Dia pun sedikit menggoda Menteri Retno dengan menyampaikan, Indonesia telah maju dengan usaha dan upaya ini.
Advertisement
"Maju sih," tutur Xanana sambil mengangkat tangannya dan mendapat respons tertawa dari Menlu Retno dan Menko Wiranto.
Menlu Retno pun hanya menyampaikan terima kasih atas pujian tersebut. "Thank you," kata dia.
Pemerintah Indonesia tengah mengatur pengiriman bantuan lanjutan untuk Rohingnya. Kali ini, pengiriman bantuan akan difokuskan ke Bangladesh, negara yang dituju warga Rohingya untuk mengungsi.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, saat ini banyak pihak yang ingin menyumbangkan bantuan untuk Rohingya melalui pemerintah. Dengan banyaknya bantuan, pengiriman bantuan diprediksi tidak cukup hanya satu gelombang.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bantuan Segera Dikirim
Ratusan ribu etnis Rohingya dan warga sipil yang melakukan eksodus massal dari Rakhine pascakonflik bersenjata yang terjadi pada 25 Agustus lalu, telah berada di kamp pengungsian di Kota Cox Bazar, Bangladesh.
Dalam kurun waktu sekitar 24 jam, pemerintah Indonesia rencananya akan mengirim bantuan kemanusiaan untuk etnis Rohingya dan warga sipil yang berada di kamp pengungsian di Bangladesh
Bantuan kemanusiaan yang dimaksud oleh Menlu Retno itu akan dikirim menggunakan empat pesawat Hercules dari Indonesia menuju Bangladesh. Setelah mendarat di Chittagong, bantuan kemanusiaan itu akan didistribusikan ke kamp pengungsian di Cox Bazar.
"Bantuan tidak hanya satu kloter. Besok yang pertama, rencananya empat pesawat Hercules. Untuk kedua dan ketiga, rencananya akan kita bahas lebih lanjut lagi. Beda waktunya tidak akan jauh satu antara satu dengan yang lain," papar perempuan yang pernah menjabat sebagai Dubes RI untuk Belanda itu, Selasa 12 September.
Menlu mengungkap, keputusan RI untuk mengirim bantuan humaniter pertama kali ke Bangladesh adalah karena negara tersebut telah memberikan izin terlebih dahulu untuk Indonesia. Tak hanya itu, jumlah pengungsi di Cox Bazar yang membludak juga menjadi pertimbangan skala prioritas.
Advertisement