Mendaki Gunung Agung‎ Berbahaya, PVMBG Imbau Warga Tidak Nekat

Ada banyak bahaya mengancam jika memaksakan diri naik ke puncak Gunung Agung. Apalagi saat ini gas beracun sudah mulai keluar.

oleh Dewi Divianta diperbarui 02 Okt 2017, 22:19 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2017, 22:19 WIB
Gunung Agung
Warga memantau aktifitas Gunung Agung di Pos Pemantauan Desa Rendang, Karangasem, Bali, Jumat (29/9). Petugas gabungan akan menyisir kawasan rawan bencana untuk mengevakuasi warga yang belum mengungsi. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Denpasar - Dua orang warga Karangasem, Bali nekat naik ke puncak Gunung Agung. Mereka melihat dari dekat kawah gunung dengan ketinggian 3.142 mdpl tersebut. Keduanya adalah Jro Mangku Kari dan Mangku Mokoh. Beruntung, keduanya selamat hingga tiba kembali di bawah.

Meski keduanya selamat, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tak mau mengambil risiko melakukan pemasangan alat pengukur volume gas dan magma Gunung Agung dengan mengirim petugas ke dekat kawah.

"Tidak mungkin kami naik ke atas menambahkan pemasangan alat melihat ada warga yang ke atas dan selamat. Kami tidak mau mengambil risiko," kata Kepala PVMBG ‎Kasbani di Pos Pengamatan Gunung Agung, Senin (2/10/2017).

Menurut dia, ada banyak bahaya yang mengancam jika memaksakan diri naik ke puncak Gunung Agung. Apalagi saat ini gas beracun sudah mulai keluar dari kawah Gunung Agung.

‎"Bahaya pertama erupsi bisa terjadi setiap saat. Kedua, gas-gas beracun sudah ke luar dari asap itu," ucap Kasbani.

Ia pun kembali mengimbau kepada siapa pun untuk tak nekat naik ke puncak Gunung Agung. Bagi Kasbani, keselamatan tetaplah hal utama.

"‎Keselamatan tetap utama. Jangan ke sana (puncak Gunung Agung), itu imbauan saya. Tinggal di daerah aman saja," tutur Kasbani.‎

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pemuka Agama Hindu

Sebelumnya, seorang pemuka agama Hindu Jro Mangku Kari nekat naik ke puncak Gunung Agung. Ia bersama keponakannya bernama Wayan Ada nekat naik ke gunung yang kini berstatus Awas tersebut pada Sabtu 30 September 2017, sekitar pukul 06.30 Wita.

"Perjalanan empat jam saya tiba di puncak gunung. Saya lihat ke kawah Gunung Agung," kata Jro Mangku Kari saat dihubungi, Minggu (31/9/2017).

"Tujuan saya ke sana sebenarnya untuk sembahyang memohon keselamatan umat agar dilindungi dari mara bahaya."

Jro Mangku Kari mengatakan jika Gunung Agung mengeluarkan asap putih. Dari yang dilihatnya sendiri, ada 11 titik tempat keluarnya asap.

"Delapan titik itu asapnya ke luarnya kecil seperti asap rokok. Yang tiga lumayan tinggi. Dari tiga itu, satu yang paling besar mengeluarkan asap," ujarnya.

Dari perkiraannya, setidaknya satu lubang di kawah Gunung Agung mengeluarkan asap putih setinggi 40 meter. "Ada lubangnya di dalam kawah," ucapnya.

Selain itu, dia mengaku melihat cairan berwarna kuning di dalam kawah. Ia tak tahu cairan itu apa. "Saya hanya lihat dari kejauhan. Tapi yang saya tahu cairan itu berwarna kuning. Dia menggumpal di lubang dengan diameter 5 meter," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya