Liputan6.com, Karangasem - Seorang pemuka agama Hindu Jro Mangku Kari nekat naik ke puncak Gunung Agung. Ia bersama keponakannya bernama Wayan Ada nekat naik ke gunung yang kini berstatus Awas tersebut pada Sabtu 30 September 2017, sekitar pukul 06.30 Wita.
"Perjalanan empat jam saya tiba di puncak gunung. Saya lihat ke kawah Gunung Agung," kata Jro Mangku Kari saat dihubungi, Minggu (31/9/2017).
"Tujuan saya ke sana sebenarnya untuk sembahyang memohon keselamatan umat agar dilindungi dari mara bahaya."
Advertisement
Jro Mangku Kari mengatakan jika Gunung Agung mengeluarkan asap putih. Dari yang dilihatnya sendiri, ada 11 titik tempat keluarnya asap.
Baca Juga
"Delapan titik itu asapnya ke luarnya kecil seperti asap rokok. Yang tiga lumayan tinggi. Dari tiga itu, satu yang paling besar mengeluarkan asap," ujarnya.
Dari perkiraannya, setidaknya satu lubang di kawah Gunung Agung mengeluarkan asap putih setinggi 40 meter. "Ada lubangnya di dalam kawah," ucapnya.
Selain itu, dia mengaku melihat cairan berwarna kuning di dalam kawah. Ia tak tahu cairan itu apa. "Saya hanya lihat dari kejauhan. Tapi yang saya tahu cairan itu berwarna kuning. Dia menggumpal di lubang dengan diameter 5 meter," ujar dia.
Selama di atas gunung, Jro Mangku Kari tak merasakan asap panas. "Asap panas belum ada. Tapi memang di atas bau belerang menyengat. Katanya bau itu dari cairan kuning itu," kata Jro Mangku Kari yang kini tinggal di pengungsian.
Di puncak gunung, Jro Mangku Kari mengaku masih bertemu dengan sekumpulan kera. "Masih ketemu dengan hewan-hewan. Ada gerombolan kera. Pohon-pohonnya juga masih hijau," ucapnya.
Selain itu, di puncak Gunung Agung juga dia bertemu dengan dua orang lainnya yang telah berada di sana sebelum ia tiba.
"Ada dua orang yang sudah ada di dekat kawah Gunung Agung. Dia datang duluan sebelum saya," tutur Jro Mangku Pari.‎