Lama Tak Diundang, Jokowi Sindir Ketua Umum Pemuda Pancasila

Jokowi menceritakan, ketika dirinya menjadi Wali Kota Solo, Ketua Umum Pemuda Pancasila selalu mengundangnya dalam acara ulang tahun.

oleh Fajar Abrori diperbarui 29 Okt 2017, 11:12 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2017, 11:12 WIB
Jokowi menghadiri acara ormas Pemuda Pancasila
Presiden Jokowi menghadiri acara ormas Pemuda Pancasila di Solo (Liputan6.com/ Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri acara HUT ormas Pemuda Pancasila di The Sunan Hotel Solo, Jawa Tengah, Sabtu malam 28 Oktober 2017. Jokowi datang mengenakan kemeja yang identik dengan warna seragam ormas tersebut.

Saat memberikan sambutan, mantan Wali Kota Solo itu menyindir ketua umum ormas Pemuda Pancasila yang tak pernah mengundangnya ke acara yang sama. Jokowi menceritakan, ketika dirinya menjadi Wali Kota Solo, Ketua Umum Pemuda Pancasila selalu mengundangnya dalam acara ulang tahun.

"Dulu saat Pak Japto merayakan ulang tahun (Pemuda Pancasila), saya selalu diundang di rumahnya di Solo," kata Jokowi di hadapan ratusan anggota ormas Pemuda Pancasila.

Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto Soelistyo Soerjosoemarno merupakan orang Solo dan termasuk keluarga besar Pura Mangkunegaran Solo. Japto dan Jokowi sudah saling mengenal ketika mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih menjabat Wali Kota Solo.

Hanya saja, setelah pindah ke Jakarta saat menjadi Gubernur DKI Jakarta dan Presiden, menurut Jokowi dirinya tidak pernah lagi diundang Japto hadir perayaan ulang tahun ormas tersebut.

"Mungkin lupa ya, kok saya nggak pernah diundang lagi. Padahal waktu jadi wali kota sering diundang," canda Jokowi yang disambut tawa mereka yang hadir.

Jokowi menuturkan, ia mengingatkan Ketua Umum Pemuda Pancasila agar mengundang dirinya dalam peringatan ulang tahun ormas tersebut.

"Oleh karena itu, saya ingatkan lagi, dan akhirnya diundang di ulang tahun Pemuda Pancasila ke-58 di Solo," ucapnya.

Turut hadir dalam acara ini Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Ketua DPD Oesman Sapta Odang.

Ideologi Pancasila

Pada kesempatan yang sama, Jokowi mengingatkan masih ada pihak-pihak yang ingin menggantikan ideologi Pancasila. Pihak-pihak itu juga ingin memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Mereka muncul dengan cara-cara baru. Mereka muncul dengan metode-metode baru," kata Jokowi dalam sambutannya di hadapan ratusan anggota ormas PP.

Dia menjelaskan, cara-cara untuk mengganti ideologi dilakukan secara halus. Bahkan, cara indoktrinasi tersebut kadang tidak terasa. Cara pendekatannya sangat kekinian dan akrab yang kadang menyentuh hati.

"Cara indoktrinasinya sangat halus. Ada banyak di media sosial dengan gambar-gambar dan video-video yang diproduksi secara bagus dan rapi," ujar dia.

Untuk itu, Jokowi pun meminta kepada semua anggota ormas PP dan masyarakat semua untuk berhati-hati dengan cara pendekatan yang dilakukan seperti itu.

"Harus kita ingat bahwa tujuan akhinya adalah meruntuhkan Pancasila, menggantikan dengan sistem ideologi dan kenegaraan yang lain. Saya ingatkan untuk hati-hati," tegas dia.

Jokowi berharap Pemuda Pancasila akan selalu menjadi benteng Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Pemuda Pancasila adalah ormas yang spesial karena di namanya ada nama Pancasila. Yakni, ideologi bangsa Indonesia dan pemandu jalan kita selama 72 tahun," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menutup acara musyawarah pimpinan paripurna Pemuda Pancasila. Dia juga mengucapkan selamat ulang tahun kepada ormas Pemuda Pancasila ke-58 yang jatuh pada 28 Oktober 2017.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya