Din Syamsuddin: Konflik Antar-Umat Beragama karena Faktor Politik

Menurut Din Syamsuddin, Pilkada dan Pilpres merupakan salah satu agenda yang rawan perpecahan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 30 Okt 2017, 14:04 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2017, 14:04 WIB
Din Syamsuddin
Din Syamsuddin (Liputan6.com/ Devira Prastiwi)

Liputan6.com, Jakarta - Utusan Khusus Presiden Bidang Dialog, Kerjasama Antar-agama dan Peradaban Din Syamsuddin mengungkapkan alasan ketegangan atau konflik antarumat beragama di Indonesia. Menurut dia, hal itu disebabkan adanya kepentingan politik hingga muncul perbedaan pendapat.

Selain faktor politik, kata Din, ketegangan juga terjadi karena adanya faktor agama. Namun, faktor agama tersebut tidak membawa kepada konflik dan perpecahan antarumat beragama di Indonesia.

"Konflik antar umat-umat beragama di Tanah Air kita ini banyak disebabkan faktor politik. Ada faktor-faktor nonagama seperti politik atau mungkin ekonomi sosial apalagi yang berdimensi kesenjangan itu menjadi faktor-faktor picu," kata Din Syamsuddin di Kantor PGI Jakarta Pusat, Senin (30/10/2017)

Mantan Ketua Umum Muhammadiyah ini menuturkan, bahwa Pilkada dan Pilpres merupakan salah satu agenda yang rawan perpecahan. Sebab semua masyarakat sama-sama membawa kepentingan politiknya.

"Sejak Pilkada yang lalu, Pilkada DKI yang hiruk pikuk menguras energi bangsa dan juga pilkada-pilkada tahun 2018 atupun Pilpres 2019. Agama hanya dijadikan sebagai alat untuk pembenar dan ini yang mungkin akan terjadi," tutur Din.

Kendati begitu, Din yakin kendati masyarakat Indonesia memiliki perbedaan pendapat dan kepentingan masing-masing, dan berujung pada ketengangan agama, masyarakat Indonesia akan kembali bersatu sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika.

"Saya yakin dan optimis bangsa Indonesia punya watak yang baik sekali kita boleh bebeda pendapat tapi kemudian kita bisa bergandengan tangan kembali," ujar Din Syamsuddin.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya