Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo berpamitan di masa akhir jabatannya kepada prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Dalam pidatonya, tiba-tiba suara Gatot parau ketika bercerita pengalamannya gagal masuk Kopassus.
Gatot menyampaikan, sejak kecil ibunya selalu mendoakan dirinya menjadi tentara. Orangtuanya sangat berharap dia bisa bergabung di Kopassus yang dulu masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD).
Baca Juga
"Pesan ibu kandung saya, kamu boleh jadi AKABRI, tapi harus jadi RPKAD," tutur Gatot di Markas Kopasus Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (7/12/2017).
Advertisement
Menurut Gatot, pada masa lalu dirinya tidak memiliki berat ideal untuk jadi tentara lantaran gemar begadang.
Sebab itu, setiap harinya dia harus banyak menghabiskan pisang susu agar bobot tubuhnya naik dan layak masuk Akademi Militer (Akmil).
"Setelah itu saya masuk, bisa dibilang paling terakhir orientasi di bidang fisik. Selama empat tahun saya berusaha bisa masuk 10 besar. Karena persyaratan masuk prajurit komando harus 10 besar. Pas tes katanya saya sudah lulus. Tapi tidak (lulus)," ucap Gatot Nurmantyo.
Bangga terhadap Kopassus
Cerita itu dipaparkannya agar para prajurit Kopassus tidak patah semangat dalam kariernya. Sebagaimana dirinya yang terus maju, meski mengaku sempat sakit hati dengan Kopassus karena gagal masuk.
"Begitu saya tidak masuk, saya dendam dengan Kopassus. Saya bilang ke ibu, 'Bu saya enggak diterima'. Saya pamit ke Timor-Timor. Ibu saya bilang, 'Di sana kamu jangan kalah dengan RPKAD'," beber Gatot.
Tidak lama berselang dari ceritanya, suaranya terdengar berat. Dalam kalimatnya tersemat kebanggaan atas Kopassus.
"Sebagai manusia biasa, saya mohon maaf kalau selama memimpin kalian ada salah dan khilaf. Yakinlah bahwa semua itu karena rasa cinta dan kebanggaan saya kepada TNI dan kepada bangsa yang besar ini," kata Gatot.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Advertisement