Liputan6.com, Tangerang - Pemkot Tangerang mengaku khawatir dengan kehadiran kereta Bandara Soekarno-Hatta yang melintas di wilayahnya. Kekhawatiran tersebut lantaran adanya dampak dari penurunan intensitas KRL Tangerang-Duri atau sebaliknya.
"Kita ikut bangga dengan adanya kereta bandara yang aksesnya lewat Kota Tangerang. Tapi pasti akan ada dampak dari pengurangan KRL Tangerang-Duri," ujar Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah di kawasan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Senin (1/1/2018).
Baca Juga
Kalau hal tersebut tidak diantisipasi, menurut dia, masyarakat akan kembali menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi online. Sehingga berdampak pada kemacetan di ruas jalan penghubung dengan Jakarta.
Advertisement
Arief juga mengungkapkan, KRL saat ini bisa dikatakan menjadi primadona bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan menuju Jakarta setiap harinya. Sebab, perjalanan dengan KRL mampu menghindari kemacetan dan dengan waktu tempuh yang lebih cepat dibanding menggunakan kendaraan pribadi.
"Data pengguna KRL cukup tinggi, tahun 2016 data penggunanya hampir 10 juta penumpang. Jumlah ini melonjak 2,5 juta penumpang dalam kurun waktu 2 tahun dibanding tahun 2014," ungkapnya.
Berharap ke Jokowi
Arief pun berharap agar Presiden Jokowi melalui Kementerian Perhubungan dapat mengembangkan alat transportasi massal di Kota Tangerang yang berhubungan langsung dengan Kota Jakarta, sebagai pilihan bagi masyarakat agar mau beralih dari penggunaan mobil pribadi dan untuk mengurangi kemacetan yang ada.
"Contohnya koridor 13 yang belum lama diresmikan juga, yang sekarang bisa mengurangi kemacetan di wilayah Ciledug dan perbatasan Jakarta, walaupun aksesnya baru sampai Puribeta," kata Arief.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement