Hendropriyono Usul Presiden Menjabat Hanya Sekali Selama 8 Tahun

Hendropriyono mengatakan, tujuannya agar pemimpin negara bisa fokus memajukan bangsa.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 22 Jan 2018, 07:17 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2018, 07:17 WIB
Ketum Baru PAPPRI A.M Hendropriyono
Ketum Baru PAPPRI, A.M Hendropriyono. (Surya Hadiansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) AM Hendropriyono mengusulkan, masa jabatan presiden dan wakil presiden cukup satu kali saja. Namun, tahun kepemimpinan diperpanjang menjadi delapan tahun.

Dengan masa jabatan satu kali ini, pemilu presiden cukup digelar sekali dalam delapan tahun.

"Jadi kita menyarankan agar presiden dan wakil presiden itu sekali saja, pemilihan satu kali pemilu, delapan tahun lamanya baru turun," kata Hendro dalam acara temu kader di Gedung Wijayakusuma, Jakarta Timur, Minggu 21 Januari 2018 malam.

Usulan ini disampaikan dengan maksud agar pemimpin negara bisa fokus memajukan bangsa. Dia ingin presiden dan wakilnya tidak terganggu dengan masa kampanye atau kehadiran penantang.

"Jadi tidak ada lagi petahana, penantang buat lima tahun (kedua), itu buang waktu. (Delapan tahun) lebih efisien, mencerdaskan kehidupan bangsa, tidak terus-terusan main duit di pilkada, pilpres, pileg," papar Hendro.

Hendro menitipkan usulan ini kepada para kader PKPI yang mendaftar menjadi bakal calon legislatif di Pemilu 2019. Dia berharap, kader PKPI yang terpilih nanti, bisa mendorong usulan mantan Kepala BIN ini di Parlemen.

"Jadi saya harap para bakal calon bisa berjuang bersama untuk mengegolkan presiden punya term dalam memerintah ini," ucap Hendro.

 

Meramalkan Sosok Presiden 2019

Hendropriyono
Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) AM Hendropriyono. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Hendropriyono meramalkan presiden 2019-2024 adalah sosok muda yang pengalaman, serta didukung dari partai nasionalis.

"Presiden yang akan datang adalah seorang muda dan berlatar belakang sipil yang dinilai publik sebagai nasionalis moderat," ucap Hendropriyono di lokasi, Jumat (29/12/2017).

Dia menuturkan, nantinya capres ini akan mendulang suara dari partai-partai nasionalis. Ia, ucap Hendropriyono, dianggap piawai membawa arah Indonesia ke depan.

"Orang ini sarat dengan pengalaman dan keberhasilan dalam memimpin masyarakat dari tataran demi tataran. Bukannya yang ujug-ujug. Baru datang dari comberan, enggak. Dari dirinya diharapkan masyarakat membawa republik ini dengan piawai. Administrasi publik yang bersifat makro. Elektabilitasnya 2019 datang dari partai-partai berbasis nasionalisme.

Dia juga menyebut untuk wapres juga seorang yang muda. Kemudian ahli di bidang ekonomi dan perdagangan.

"Wakil presiden adalah seorang muda yang dinilai publik sebagai internasionalis di bidang ekonomi dan perdagangan untuk membawa kebijakan mikro dan sektor rill serta bisnis," ungkap Hendropriyono.

Saksiksan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya