Ini Penyebab Lamanya Evakuasi Korban Longsor Dinding Kereta Bandara

Satu korban longsor tebing terowongan kereta api Bandara Soekarno Hatta meninggal dunia.

oleh Mevi Linawati diperbarui 06 Feb 2018, 13:48 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2018, 13:48 WIB

Patroli, Tangerang - Kedua wanita dalam mobil yang tertimbun longsoran tebing terowongan Bandara Soekarno Hatta berhasil dievakuasi. Meski sempat mendapat perawatan medis di rumah sakit, salah seorang korban meninggal sedangkan seorang lagi masih dirawat intensif.

Seperti ditayangkan Patroli Indosiar, Selasa (6/2/2018), salah satu korban, Mukhmainah Syamsudin, dibawa ke Rumah Sakit Mayapada Tangerang. Karyawan Garuda Maintenance Facility ini berhasil dievakuasi selepas 14 jam tertimbun runtuhan tebing terowongan.

Insan Nur Cahyo selaku Direktur Keuangan Garuda Maintenance Facility mengatakan Mukhmainah Syamsudin dalam kondisi yang baik. "Alhamdulillah dapat dievakuasi. Keadaannya dalam kondisi alhamdulillah sadar, menunjukkan respons yang baik," terangnya.

Saat itu korban tengah menumpang mobil yang dikemudikan rekan kerjanya, Dianti Dyah Ayu Cahyani Putri. Keduanya dalam perjalanan kembali ke rumah melalui jalur terowongan parimeter selatan bandara. Namun di tengah hujan deras, dinding terowongan ambruk hingga menimpa mobil yang mereka tumpangi.

Dianti Dyah yang berada di bangku kemudi berhasil dievakuasi lebih dulu oleh Tim Gabungan Basarnas dan TNI pada Selasa dini hari. Meski sempat mendapat perawatan medis, nyawa Dianti tidak tertolong. Lantaran kondisinya terus memburuk, korban mengembuskan napas terakhir pada Selasa pagi. Saat peristiwa tragis terjadi, Dianti tengah menunaikan ibadah puasa.

Proses evakuasi lama karena petugas terhambat tebalnya dinding beton sekaligus posisi kedua korban yang terhimpit beton.

Kepala Basarnas, Marsda Tni Muhammad Syaugi, material dinding yang longsor tingginya 50 cm dan lebarnya kurang lebih 5 sampai 6 meter. Crane yang tim kerahkan tidak mampu mengangkat beban tersebut.

"Kami ternyata tidak mampu kalau pakai crane dan akan mengambil resiko yang tinggi karena di atasnya masih ada tanah-tanah sehingga tali bisa putus. Maka dari itu kami pakai jet hidrolik dan kami potong semua bagian mobil agar korban bisa dikeluarkan," jelasnya.

Akibat kejadian tersebut, lalu lintas menuju parimeter selatan bandara hingga Selasa siang masih ditutup. Petugas juga masih membersihkan material runtuhan tebing.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya