Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal memperbanyak museum berteknologi imersif yang membuat pengunjung seolah-olah berada lingkungan dan situasi nyata sebagai upaya pengembangan dan pengelolaan museum yang inovatif.
Teknologi imersif ini sebelumnya sudah disematkan di Museum Wayang di Jalan Pintu Besar Utara Nomor 27, Jakarta Barat dan Museum Joang’45 di Jalan Menteng Raya Nomor 31, Jakarta Pusat yang mendapat animo positif dari pengunjung.
Baca Juga
"Sebentar lagi kami terapkan di Museum Sejarah (Jakarta) dan Museum Bahari pada akhir tahun," kata Ketua Subkelompok Sejarah dan Permuseuman Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Bayu Niti Permana seperti dilansir Antara.
Advertisement
Penambahan teknologi dan pengalaman imersif diharapkan mampu membawa lebih banyak pengunjung muda, yang juga menjadi ujung tombak pelestarian budaya bangsa.
"Teknologi imersif di Museum Joang 45 sudah on going sejak 7 Januari 2025, untuk layarnya hanya empat bidang saja, keliling 360 tapi untuk lantai tidak," ujar Bayu.
Belajar Sejarah Kemerdekaan Indonesia
Melalui teknologi imersif, pengelola mengajak pengunjung belajar sejarah kemerdekaan Indonesia.
Sementara untuk Museum Wayang, ruang imersif dilengkapi area super hologram, ruang imersif 360, permainan interaktif
Selain itu, tata pamer museum dibuat baru yakni menampilkan vitrin (lemari kaca) yang minimalis serta fokus utama pada koleksi yang berpadu dengan keindahan bangunan cagar budaya.
Hal lainnya yakni terdapat digital wayfinder (petunjuk navigasi), peta persebaran wayang, silsilah wayang, lini masa perkembangan wayang, permainan gamelan dan papan informasi digital guna menambah pengalaman kunjungan di Museum Wayang.
Adapun peresmian wajah baru Museum Wayang dilaksanakan pada Jumat (24/1) lalu.
Pemprov DKI mengatur tata pamer koleksi di museum agar menjadi lebih ramah pengunjung sekaligus menghilangkan kesan kuno pada gedung yang sebagian merupakan cagar budaya tersebut.
"Beberapa museum sekarang itu tata pamernya harus lebih friendly (bersahabat). Jadi masuk museum tuh tidak seperti masuk rumah kuno," ujar Bayu.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)