Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sumatera Barat pada 7 Februari hingga 9 Februari 2018. Kunjungan ke Sumbar diawali dengan meninjau Kegiatan Program Padat Karta di Dharmasraya pada Rabu (7/2/2018).
Di sana, pemilik nama lengkap Joko Widodo ini memantau Program Percepatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni).
Baca Juga
Seperti dikutip dari laman setkab.go.id, saat tiba di lokasi, Jokowi langsung disambut masyarakat sekitar. Meski di tengah gerimis, Jokowi tetap memantau program irigasi di daerah tersebut.
Advertisement
Program Percepatan Tata Guna Air Irigasi Balai Wilayah Sungai Sumatra V dilaksanakan di 105 Desa yang tersebar di 12 Kabupaten yang ada di Sumatera Barat, dengan melibatkan 112.500 tenaga kerja, dan menghabiskan total biaya Rp 29,2 miliar.
Sedangkan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni) sebanyak 6.350 unit melibatkan 162.500 tenaga kerja yang tersebar di 169 Ngarai (Desa) di 12 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat.
Pada acara tersebut, Jokowi mendapat penjelasan pembangunan dari Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Imam Santoso.
Ratusan Hunian Tak Layak
Di Kabupaten Dharmasraya, Kecamatan Sitiung terdapat 988 Unit Hunian yang tidak layak huni dengan total biaya Rp 14,82 miliar, di antaranya di Nagari Sungai Duo, Kecamatan Sitiung, terdapat 32 Unit Hunian Tidak Layak Huni (Rp 480 juta) yang dikerjakan dengan melibatkan 800 Tenaga Kerja.
Dalam rangkaian kegiatan di Dharmasraya, Jokowi menyempatkan menyerahkan bantuan sembako berupa beras, minyak, teh, dan gula sebanyak 4.000 paket kepada masyarakat yang tersebar di berbagai titik.
Turut mendampingi Presiden pada acara ini Seskab Pramono Anung, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Imam Santoso, dan Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement