Liputan6.com, Jakarta - Korps Marinir TNI AL akan menggelar lomba renang dan dayung lintas Selat Sunda pada 2 dan 3 Maret 2018. Lomba itu dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT ke-72 Korps Marinir TNI AL yang jatuh pada November tahun lalu.
Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal Marinir Bambang Suswantono mengatakan, lomba tersebut seharusnya digelar pada tahun lalu tetapi karena terkendala cuaca yang terus memburuk maka pelaksanaannya diundur pada Maret 2018.
"Pada tahun ini kita mengalami pengunduran waktu mengingat pada bulan November dan Desember yang lalu cuaca tidak mendukung dilaksanakannya pertandingan lomba maka pelaksanaan renang dan dayung Selat Sunda kita undur sampai dengan pada 2 dan 3 Maret yang akan datang," tutur Bambang di Gedung Graha Marinir Korps Marinir, Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2018).
Advertisement
Pelaksanaan lomba renang lintas Selat Sunda akan start di Dermaga pelabuhan PT. Bandar Bakau Jaya, Bakauheni, Lampung, pada Jumat 2 Maret 2018 pukul 21.00 WIB dan finish di Pantai Tanjung Sekong, Dermaga PT Jumbo Power International Merak, Banten, pukul 09.00 WIB pada hari Sabtu, 3 Maret 2018.
"Jarak yang ditempuh lebih kurang 39 kilometer. Peserta renang yang sudah terdaftar lebih kurang 300 orang, kemudian untuk dayung yang sudah terdaftar 572 personel. Sedangkan untuk lomba dayung perahu karet berangkat pukul 03.00 WIB tanggal 3 maret dan finish diharapkan pukul 8 atau pukul 9 pagi," ucap Bambang.
Â
Antisipasi Cuaca Buruk
Sementara itu untuk mengantisipasi cuaca yang tidak menentu, Bambang menyatakan pihaknya berkoordinasi dengan BMKG untuk hal tersebut.
"Masalah cuaca memang dari bulan November, Desember Januari dan bahkan sampai hari ini minggu kedua bulan Februari masih belum memungkinkan. Kita sudah koordinasikan dengan pihak BMKG. Insyaallah mulai akhir Februari sampai dengan Maret cuaca sudah makin membaik," ujar dia.
Bambang menjelaskan, untuk peserta lomba renang lintas Selat Sunda, pihaknya memang membatasi hanya sampai 300 peserta dengan alasan tertentu.
"Dengan harapan maksimal 300 orang itu memudahkan kita untuk masalah pengamanannya di laut. Kalau lebih dari itu kita akan menemui kesulitan dalam pengamanannya di laut. Oleh karena itu personel yang sudah terdaftar 300 kita batasi dan kemungkinan kita tidak tambah lagi. Memudahkan pengendalian, pengawasan, dan pengamanan di laut," Bambang memungkasi.
Advertisement