Liputan6.com, Jakarta - I’tikaf dapat diartikan berdiam diri di masjid dalam beberapa waktu untuk melakukan ibadah. Pada dasarnya, i’tikaf dapat dilakukan kapan saja, bahkan hari-hari biasa pun boleh melakukannya. Namun, muslim banyak yang beri’tikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan.
Aktivitas i’tikaf meningkat di sepertiga akhir Ramadhan karena ada satu malam yang sangat istimewa. Jika melakukan ibadah di malam tersebut, maka ia akan dicatat melakukan ibadah yang sama selama 83 tahun 4 bulan secara berturut-turut.
Malam yang dimaksud adalah Lailatul Qadar. Disebutkan dalam Al-Qur’an, Lailatul Qadar lebih utama daripada seribu bulan. Waktunya tidak diketahui pasti. Namun, Rasulullah SAW menganjurkan muslim menghidupkan sepuluh malam terakhir Ramadhan dengan ibadah, terutama di setiap malam ganjilnya.
Advertisement
Baca Juga
“Carilah lailatul qodar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)
Oleh karenanya, tidak heran jika banyak muslim yang beri'tikaf pada malam-malam akhir Ramadhan demi meraih Lailatul Qadar. Bagi Anda yang ingin beri'tikaf, penting untuk mengetahui syarat, rukun, dan hal-hal yang membatalkan i’tikaf.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Rukun, Syarat, dan Hal yang Membatalkan I’tikaf
Sebagaimana amalan ibadah lainnya, orang yang i’tikaf harus memenuhi rukun dan syaratnya. Mengutip NU Online, rukun i’tikaf ada empat, yakni niat, berdiam diri di masjid sekurang-kurangnya selama tuma'ninah sholat, masjid, orang yang beri’tikaf.
Syarat orang yang beri’tikaf adalah beragama Islam, berakal sehat, dan bebas dari hadas besar. Artinya, tidak sah i’tikaf dilakukan oleh orang yang tidak memenuhi syarat tersebut.
Adapun yang membatalkan i’tikaf ada sembilan, yaitu:
- Berhubungan suami-istri
- Mengeluarkan sperma
- Mabuk yang disengaja
- Murtad
- Haid, selama waktu i’tikaf cukup dalam masa suci biasanya
- Nifas
- Keluar tanpa alasan
- Keluar untuk memenuhi kewajiban yang bisa ditunda
- Keluar disertai alasan hingga beberapa kali, padahal keluarnya karena keinginan sendiri.
Advertisement
Doa Malam Lailatul Qadar
Bagi Anda yang sedang atau akan beri'tikaf untuk meraih Lailatul Qadar, mari perbanyak doa berikut.
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah).
Artinya, “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”
Semoga pada waktunya kita bisa melakukan i’tikaf di masjid dan mendapatkan Lailatul Qadar. Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita dan Ia tuntun ke jalan yang lebih baik. Aamiin.
Wallahu a’lam.
