Kisah Hidup Hadi Tjahjanto, Anak Sersan Jadi Panglima TNI

Tuhan berkata lain, meski selalu dipinggirkan, setahap demi setahap bintang Hadi Tjahjanto pun bersinar terang.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Feb 2018, 15:06 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2018, 15:06 WIB
Kapolri Temui Panglima TNI
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto memberi sambutan saat menerima Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian di Mabes TNI, Jakarta, Senin (11/12). Pertemuan bertujuan meningkatkan soliditas TNI-Polri dalam menjaga keamanan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menyandang jabatan sebagai Panglima TNI, tak ada yang mengira jika perjalanan hidup Marsekal Hadi Tjahjanto penuh lika liku. Sang Panglima bahkan pernah diremehkan dan dipandang sebelah mata.

Cerita perjalanan hidup Hadi Tjahjanto tersebut tertuang dalam buku berjudul Kisah Anak Sersan Menjadi Panglima.

Penulis buku, yakni Eddy Suprapto menuturkan, Hadi Tjahjanto semula menolak kisah hidupnya untuk ditulis. Namun sebagai sahabat, dia menilai kisah hidup seorang anak sersan menjadi panglima menarik untuk diketahui oleh generasi zaman sekarang.

Tak hanya itu, Eddy juga ingin menghadirkan sisi lain dari Hadi yang tidak pernah berandai-andai menjadi Panglima TNI.

"Generasi yang jauh lebih mudah, sebagai pelajaran sebuah hidup dan semangat berjuang pantang menyerah," kata Eddy. 

Buku mengenai Panglima TNI Hadi Tjahjanto (foto: istimewa)

Buku yang terdiri dari lima bab ini, mencoba menuturkan sisi lain perjalanan hidup Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Diawali kisah keluarga Sersan Mayor TNI AU Bambang Sudarto dan Nur Saa’dah, seorang perempuan asli Singosari, buku ini menuturkan kehidupan keluarga dengan lima anak, salah satunya Hadi Tjahjanto hingga lulus menjadi seorang penerbang.

Potret kehidupan Hadi bersama teman-temannya hadir di bab selanjutnya. Apa yang dilakukan Hadi agar tetap bisa bersekolah dan membantu ayahnya, yang hanya seorang teknisi pesawat bergaji pas-pasan, menjadi kisah yang sangat luar biasa.

Tak ada yang menyangka bahwa Sang Panglima pernah menjadi seorang Cady hingga pembuat kue donat. Meski getir, namun tidak sampai menjadi ratap tangis.

 

Menapaki Jalan Menuju Cita-Cita

Evaluasi Kinerja 2017, Komisi I DPR Rapat dengan Menhan dan Panglima TNI
Menhan Ryamizard Ryacudu serta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari, Wakil Ketua Hanafi Rais, dan Effendi Simbolon saat rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/1). (Liputan6.com/JohanTallo)

Hadi mulai merancang cita-cita menjadi penerbang sejak usia kanak kanak.  Dalam proses mendisiplinkan diri mempersiapkan tes jasmani masuk AKABRI, Hadi jatuh hati pada pandangan pertama dengan seorang gadis yang masih duduk di SMP. 

Gadis itu adalah Nanik Istumawati, seorang anak polisi pasangan Serma Soedjai Wiryoatmodjo dan Ibu Arbaiyah Yunus. Nanik kelak menjadi istri Hadi Tjahjanto. 

Lulus jadi penerbang hingga puncaknya sekolah ke Prancis tak membuat Hadi menuai pujian. Ia tetap diremehkan, dipandang sebelah mata. Bahkan gosip dari para istri perwira menyebar bahwa Hadi memang penerbang yang gagal.

Namun Tuhan berkata lain. Meski selalu dipinggirkan dan tidak pernah mendapat kesempatan memegang peran strategis, setahap demi setahap perjalanan karier Hadi mulai bersinar.

Nanik Istumawati suatu hari bermimpi melihat bintang bersinar cemerlang di arah barat dan anak-anaknya berlarian ke Barat. Ternyata menjadi pertanda titik balik karier suaminya, yang mulai menggapai bintang hingga bintangnya bersinar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya